Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekitar 78 persen warga Palestina menginginkan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas yang sudah berkuasa dalam waktu lama untuk mengundurkan diri. Angka ini didapat dari survei opini publik Palestina yang dirilis pada hari Selasa.
Survei tersebut dilakukan oleh Khalil Shikaki, seorang veteran Palestina yang memimpin Pusat Survei dan Penelitian Kebijakan Palestina.
BACA JUGA:
- Israel Tingkatkan Kekerasan di Tepi Barat Pasca Pelarian 6 Tahanan Palestina
- GEGER! Mahmoud Abbas Temui Menhan Israel di Ramallah
Menurut jajak pendapat yang dikutip QNN itu, 1.270 orang dewasa Palestina diwawancarai untuk survei di Tepi Barat yang diduduki dan Gaza antara 15 dan 18 September.
PSR's September 2021 poll shows that the killing of the opposition activist Nizar Banat and the PA behavior in its aftermath damage the standing of the PA as almost 80% of the public demand the resignation of president Abbas: https://t.co/IWhqvpZKr7 pic.twitter.com/DYWyHD67nf
— Khalil Shikaki (@KShikaki) September 21, 2021
“Ini adalah jumlah tertinggi yang kami lihat menyerukan pengunduran diri Abbas sejak pemilihan Abbas,” kata Shikaki dalam panggilan telepon.
Pemilihan Palestina terakhir untuk Dewan Legislatif diadakan pada tahun 2006, dan Hamas memenangkan mayoritas, sementara pemilihan presiden diadakan pada tahun 2005, dan Presiden Abbas menang.
Dalam jajak pendapat yang sama, 45% mengatakan kelompok Hamas pantas mewakili dan memimpin rakyat Palestina.
BACA JUGA:
- Hamas Kutuk Pertemuan Abbas dan Gantz di Ramallah
- Kepala Intelijen Mesir Temui Netanyahu dan Mahmoud Abbas Bahas Gencatan Senjata
Sekitar 19% mengatakan bahwa Fatah dan Abbas harus memiliki peran itu, sementara 28% mengatakan bahwa tidak ada pihak yang pantas mendapatkannya.
Mengenai penguatan PA oleh Israel saat menghadapi krisis ekonomi dan politik yang berkembang, jajak pendapat tersebut menemukan mayoritas warga Palestina, 56%, memandang langkah-langkah tersebut secara positif, sementara 35% memandangnya secara negatif.
Mengenai penangkapan PA terhadap pembela hak asasi manusia dan aktivis karena berpartisipasi dalam protes damai melawan pembunuhan PA atas aktivis Nizar Banat, 74% warga Palestina memandang penangkapan itu sebagai pelanggaran hak-hak para demonstran.
Mengenai pembunuhan PA terhadap aktivis Nizar Banat Juni lalu, menurut jajak pendapat Shikaki, sekitar 63% publik Palestina percaya bahwa pejabat senior PA memerintahkan kematian Banat, dan hanya 22% percaya itu adalah kesalahan.
69% lainnya memandang langkah-langkah yang diambil untuk memastikan akuntabilitas setelah kematian Banat tidak cukup. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
