Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Berbagai kelompok politik dan politisi di Irak mengecam keras konferensi pro- rezim Zionis baru-baru ini di Erbil sementara KRG sendiri mengatakan tidak mengetahui peristiwa semacam itu dan akan menindaklanjuti masalah tersebut.
Menurut situs berita Irak “Almaalomah”, Pemerintah Daerah Kurdistan Irak (KRG) dalam sebuah pernyataan mengatakan pada Sabtu sore bahwa mereka tidak mengetahui adanya konferensi pro-Zionisme di Erbil.
BACA JUGA:
- Pemerintah Irak Tolak Normalisasi dengan Israel, Pertemuan Kurdistan-Israel Ilegal
- Iran Akan Hancurkan Pangkalan AS dan Israel di Kurdistan Irak
“Pertemuan ini diadakan tanpa sepengetahuan, persetujuan, dan partisipasi pemerintah daerah [Kurdistan] dan sama sekali tidak mencerminkan posisi KRG,” bunyi pernyataan KRG, seperti dilansir MNA.
Warga Palestina bakar bendera Zionis Israel
Sementara itu, pemerintah Irak pada hari Sabtu mengeluarkan pernyataan yang mengatakan bahwa mereka menolak dengan kata-kata keras “pertemuan ilegal” di Erbil yang membahas normalisasi hubungan dengan rezim Israel.
Juga, Muqtada al-Sadr turun ke Twitter untuk mengutuk pertemuan itu, menekankan bahwa “Erbil harus mencegah pertemuan teroris-Zionis semacam itu.”
Lebih lanjut, pemimpin Irak Al-Fath Hadi Al-Ameri menggambarkan penyelenggaraan konferensi itu sebagai kejahatan menurut hukum Irak.
Asa’ib Ahl al-Haq dalam menanggapi diadakannya konferensi pro-Zionis di Erbil menekankan perlunya meminta pertanggungjawaban dan mengadili semua peserta dan orang-orang di balik penyelenggaraan acara tersebut.
Selain itu, ketua Komite Mobilisasi Populer di pemerintahan Irak, Falih al-Fayyadh, mengecam keras pertemuan yang diatur oleh beberapa “tentara bayaran” tersebut dan menggambarkan permintaan untuk menormalkan hubungan dengan rezim Zionis sejalan dengan upaya beberapa penguasa negara Arab untuk memberikan pukulan bagi pemilihan Irak mendatang. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
Sebar:
