Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Kelompok anti-teror Irak, Asa’ib Ahl al-Haq meminta Pemerintah Daerah Kurdistan (KRG) untuk mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap peserta konferensi baru-baru ini di wilayah semi-otonom, yang diselenggarakan oleh think tank AS dimana mereka menuntut normalisasi hubungan dengan Israel.
“KRG mengetahui pertemuan Hari Jumat di Erbil, dan apa yang terjadi di sana. Tidak ada yang bisa meyakinkan kami untuk percaya bahwa Pemerintah Daerah Kurdistan tidak terkait (dengan hal ini),” kata Saad al-Saadi, juru bicara kelompok itu, kepada kantor berita FNA, Senin (27/09).
BACA JUGA:
- Tokoh-tokoh Irak Kutuk Pertemuan Pro-Zionis di Erbil
- Pengadilan Irak Perintahkan Penangkapan Peserta Konferensi Normalisasi Israel
Ia menambahkan bahwa KRG, yang merupakan badan eksekutif resmi wilayah Kurdistan, cenderung mengambil keputusan independen dari pemerintah Baghdad, dan tidak menunjukkan rasa hormat penuh terhadap kedaulatan Irak.
“KRG harus mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap para peserta rapat. Jika tidak, berarti mereka terlibat dalam apa yang bertentangan dengan prinsip-prinsip konstitusi Irak dan harus bertanggung jawab penuh,” kata Saadi.
Pada hari Jumat, lebih dari 300 pria dan wanita Irak menghadiri konferensi di sebuah hotel di Erbil, ibu kota wilayah Kurdistan, di mana mereka menuntut agar Baghdad bergabung dengan apa yang disebut Kesepakatan Abraham dan menormalkan hubungan dengan Israel.
Kesepakatan Abraham ditandatangani di Gedung Putih pada September 2020 antara Israel, Bahrain, dan Uni Emirat Arab. Maroko dan Sudan kemudian menandatangani perjanjian normalisasi dengan rezim Israel juga.
Konferensi Jumat diselenggarakan oleh Pusat Komunikasi Perdamaian yang berbasis di New York, dan disambut oleh menteri luar negeri Israel Yair Lapid sebagai “peristiwa yang penuh harapan.” (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
