Baghdad, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang legislator senior Irak mengatakan Baghdad akan membeli sistem pertahanan rudal S-300 buatan Rusia untuk meningkatkan kemampuan angkatan bersenjata dan melindungi wilayahnya dari segala agresi.
“Delegasi Irak, yang dipimpin oleh Panglima Angkatan Udara Jenderal Shihab Jahid Ali, baru-baru ini mengunjungi Rusia. Mereka mengadakan negosiasi pengadaan sistem S-300,” Kantor Berita Irak mengutip kepala Komite Keamanan dan Pertahanan di parlemen Irak, Muhammad Rida al-Haider.
BACA JUGA:
- Taliban Umumkan Operasi Melawan ISIS di Seluruh Negeri
- Partai Buruh Inggris Nyatakan Israel Rezim Apartheid
Namun kesepakatan itu “ditunda” untuk saat ini, katanya, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Anggota parlemen itu mengatakan Baghdad telah menandatangani beberapa kontrak dengan Moskow tentang modernisasi brigade lapis baja.
Prajurit Irak, kata Haider, memiliki “pengalaman luas menggunakan perangkat keras militer Rusia, terutama tank tempur dan kendaraan lapis baja.”
November lalu, seorang anggota parlemen Irak mengatakan Amerika Serikat sangat menentang pengadaan sistem pertahanan udara S-400 buatan Rusia oleh Irak karena takut kehilangan hegemoni udara yang dinikmatinya di kawasan itu, serta kesepakatan senjata yang menguntungkan.
“Alasan utamanya adalah untuk mencegah pihak Rusia memasarkan sistem pertahanan udaranya di wilayah tersebut, apakah itu Irak, Teluk Persia, Iran atau negara lain di Timur Tengah. Karena AS, bersama dengan Israel, akan kalah. Hegemoninya atas wilayah udara negara-negara regional, dan kebebasan geraknya untuk menargetkan situs anti-Israel akan dibatasi,” Mohammed al-Baldawi, anggota Komite Keamanan dan Pertahanan di parlemen Irak, mengatakan kepada kantor berita Al-Maalomah.
“Alasan lain adalah masalah keuangan, karena Amerika Serikat sangat bergantung pada pendapatan dari penjualan senjatanya. Oleh karena itu, setiap upaya Irak atau negara lain untuk membeli sistem pertahanan udara buatan Rusia akan memicu sanksi ekonomi AS.” (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
