Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Badan intelijen Pusat AS (CIA) dilaporkan telah mengevakuasi seorang agennya yang bertugas di Serbia karena mengalami serangan penyakit misterius, gejalanya berhubungan dengan Sindrom Havana.
Ini adalah kasus terbaru dari serangan neurologis yang diklaim oleh pemerintah AS telah menargetkan mata-mata dan diplomat negara yang ditempatkan di luar negeri.
BACA JUGA:
Penyakit itu, yang kemudian dikenal sebagai Sindrom Havana, pertama kali dilaporkan oleh diplomat Amerika di Kuba pada 2016.
Politisi, peneliti, dan pakar AS berspekulasi bahwa kondisi misterius itu disebabkan oleh senjata elektronik.
Laporan The Wall Street Journal menyebut bahwa gejala penyakit konon termasuk sakit kepala, mual, kehilangan ingatan, vertigo, hidung berdarah dan mendengar suara-suara aneh.
“Kami menanggapi setiap laporan yang kami terima dengan sangat serius dan bekerja untuk memastikan bahwa karyawan yang terkena dampak mendapatkan perawatan dan dukungan yang mereka butuhkan,” kata juru bicara Departemen Luar Negeri tentang serangan lanjutan terhadap para pejabat Amerika itu.
Selama beberapa bulan terakhir, kedutaan besar AS di ibukota Austria telah menjadi sarang dari apa yang disebut oleh CIA sebagai “insiden kesehatan yang tidak wajar”.
BACA JUGA:
CIA bahkan memecat pejabat puncaknya di Wina pekan lalu atas apa yang disebutnya sebagai tanggapan yang tidak memadai terhadap meningkatnya jumlah insiden kesehatan misterius di kedutaan AS disana.
Pemerintah AS, bagaimanapun, masih tidak tahu siapa yang berada di balik serangan atau memiliki kepastian tentang bagaimana mereka dilakukan.
“Dalam hal apakah kita sudah semakin dekat? Saya pikir jawabannya adalah ya, tetapi tidak cukup dekat untuk membuat penilaian analitik yang ditunggu-tunggu orang,” kata Wakil Direktur CIA David Cohen awal bulan ini. (ARN)
IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS
