arrahmahnews

Milisi Pro UEA Culik dan Siksa 8 Warga Aden Yaman

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM Milisi Dewan Transisi Selatan (STC) dukungan UEA telah menculik delapan warga dari provinsi Dhamar yang bekerja di kota pelabuhan selatan Yaman, Aden.

Menurut kesaksian kerabat orang-orang yang diculik dan ditahan ini, pada Jumat malam, 16 Oktober 2020, milisi STC di atas dua mobil pickup militer mendobrak masuk ke rumah Abdullah Ali Yahya al-Hayyi, seorang warga kota Inma’a di provinsi Aden, dan menangkap semua orang yang ada di rumah tersebut, termasuk perempuan dan anak-anak, dan semua pekerja yang biasa menjual jamu qat, dari sukunya Anas-Dhamar.

BACA JUGA:

“Mereka memukuli suami saya, menghina dan menyiksanya serta semua orang yang bersamanya dengan tuduhan bahwa mereka setia kepada Ansarullah, dan kemudian memukuli saya dengan tongkat dan mengancam suami saya bahwa mereka akan menyakiti saya di depan matanya, untuk memaksa dia mengaku. Hal ini membuat suami saya mengatakan bahwa dia akan mengakui apa yang mereka inginkan sebagai ganti pembebasan saya, ”kata Nabila, seorang wanita yang berhasil melarikan diri.

Milisi Pro UEA Culik dan Siksa 8 Warga Aden Yaman

Warga Yaman disiksa

Hanan, istri Ahmed Hussein al-Jaashmi, membenarkan bahwa ia telah diancam akan diperkosa oleh STC, yang mendorong suaminya untuk mengakui tuduhan mereka demi menyelamatkannya.

“Kemudian mereka melepaskan kami, dan salah satu tentara mengantar kami pulang dengan mobil hitamnya dan dia memberi tahu kami “Saya menyarankan Anda untuk meninggalkan Aden sesegera mungkin. Kembalilah ke provinsimu Dhamar. Jadi kami meninggalkan Aden dan kembali ke Dhamar,” katanya sebagaimana dikutip YPA, Rabu (29/08).

Hingga saat ini, delapan tahanan masih ditahan di penjara rahasia yang dijalankan oleh milisi dukungan UEA, dan belum dibebaskan atau bahkan diizinkan dikunjungi oleh keluarga mereka.

BACA JUGA:

Belum ada bukti atas tuduhan yang diberikan, tetapi tindakan keras dan penindasan itu sudah sering dialami orang-orang Yaman dari provinsi utara yang tinggal di kota Aden.

Keluarga para tahanan menganggap Musleh al-Dharhani, direktur kantor polisi al-Basatian, bertanggung jawab penuh atas setiap praktik kriminal yang dilakukan terhadap para tahanan, serta tuduhan terhadap warga sipil.

Mereka menyerukan semua aktivis dan organisasi hak asasi manusia untuk mengutuk tindakan yang dilakukan oleh milisi STC terhadap warga Yaman utara.

Keluarga juga meminta badan-badan dan organisasi hak asasi manusia untuk menyelidiki penculikan delapan warga dan mengutuk tindakan kriminal yang dilakukan oleh milisi yang dukungan UEA.

Mereka menekankan bahwa tidak ada tuntutan pidana yang diajukan terhadap orang-orang yang ditangkap, dan bahwa mereka tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dengan pihak manapun dalam konflik di Yaman. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: