arrahmahnews

Fadli Zon Bubarkan Densus 88, Islah Bahrawi: Mirip Cara Khawarij

Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM Setelah cuitan tak pantas Fadli Zon terkait pembubaran Densus 88, salah satu pengamat radikalisme dan terorisme Islah Bahrawi membuat analisa yang cukup menarik.

MMenurut Islah, selama lebih dari seribu tahun, Islam mulai bersentuhan dengan kejahatan moral sejak berkelindan dengan kepentingan politik. Dalam agenda-agenda kepentingan politik, Islam dijauhkan dari kemanusiaan dan kedamaian.

BACA JUGA:

Ia terpecah belah dan berusaha dijauhkan dari daya tariknya. Pasca Nabi wafat, politik yang mengatasnamakan Islam mulai mengenal ekspansi kekuasaan dengan cara perang. Keimanan diperkenalkan dengan intimidasi dan pedang. Kepentingan politik lalu membawa agama ke arah cita-cita ideal untuk meraih kekuasaan.

Fadli Zon Bubarkan Densus 88, Islah Bahrawi: Mirip Cara Khawarij

Islah Bahrawi, Bela Negara

Hari ini tidak ada yang berbeda. Politisasi agama selalu saja terjadi, dan lagi-lagi atas nama Islam para politisi tidak menghendaki adanya upaya perlawanan.

Tidak jauh berbeda dengan modus operandi yang dilakukan oleh kaum Khawarij terhadap Sayyidina Ali dan Abdullah ibnu Abbas. Mereka menyerang dan ingin membubarkan siapapun yang menghalangi birahi politiknya.

Kita tidak boleh sepenuhnya percaya terhadap para politisi yang selalu ingin membubarkan siapapun yang melawan kelompok radikal.

BACA JUGA:

Dengan kelicikannya, kaum pengusung politisasi agama hanyalah kalangan oportunis yang ingin menggendutkan perutnya sendiri. Suaranya lantang di saat aman, ketika terjadi konflik mereka menjadi Bunglon. Itulah mengapa kaum Khawarij selalu hidup dari jaman ke jaman.

Agama tidak akan pernah menarik dalam konstruksi politik. Ia hanya menjadi alat bentur politisi culas dalam narasi-narasi kesucian. Sejatinya para politisi semodel ini hanyalah penumpang gelap yang hanya ingin membuang hajat. Dan agama-agama di tangan mereka sekedar komoditas transaksional.

Densus 88 tidak dibentuk untuk memerangi Islam, tapi dibentuk untuk melawan radikalisme dan terorisme. Jika kemudian ada kelompok teror yang mengatasnamakan Islam, tentu saja soal yang lain lagi. Islamofobia terbentuk dari mereka, bukan dari pihak yang justru memeranginya.

Densus 88 adalah bagian dari yang melawan ini semua; berusaha menyelamatkan keluhuran agama dari para oportunis politik yang berusaha menjauhkan agama dari daya tariknya. Jika Densus 88 selama ini tidak bekerja, mungkin saja politisi culas yang menginginkannya bubar sudah kabur mencari Bandara. (ARN)

IKUTI TELEGRAM ARRAHMAHNEWS

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: