arrahmahnews

Yaman: PBB Bertekuk Lutut Dihadapan Petrodollar Saudi

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Wakil menteri luar negeri di Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman mengutuk keputusan Dewan Hak Asasi Manusia PBB tentang penyingkiran kelompok ahli yang menyelidiki pelanggaran dan kejahatan perang Saudi di Yaman, dengan menyatakan bahwa badan dunia hanya memahami bahasa uang, dan tidak menghormati hukum dan undang-undang internasional.

“PBB telah menunjukkan bahwa resolusinya didasarkan pada jumlah bantuan keuangan yang diterimanya, dan peraturan tidak memiliki tempat dalam pengambilan keputusannya,” kata Hussein al-Azi pada hari Sabtu, yang menyayangkan keputusan tersebut.

Baca: 

Pada hari Kamis, Dewan Hak Asasi Manusia PBB yang beranggotakan 47 orang memberikan suara menentang pembaruan mandat Kelompok Ahli Internasional dan Regional Terkemuka di Yaman (GEE) – untuk pertama kalinya badan hak asasi PBB menolak rancangan resolusi sejak pendiriannya pada tahun 2006.

“Pemungutan suara menentang pembaruan mandat tim inspektur PBB adalah bukti nyata bahwa pernyataan yang dibuat oleh pemerintah Sana’a mengenai kejahatan koalisi pimpinan Saudi sepenuhnya benar, sementara aliansi cenderung membuat tuduhan tak berdasar terhadap Sana’ a,” kata Azi.

“PBB tidak akan membatalkan penyelidikan atas pelanggaran di Yaman dan tidak akan mengakhiri mandat tim inspeksinya, jika bukan karena koalisi.”

Rancangan resolusi yang berusaha untuk memperpanjang mandat GEE untuk dua tahun berikutnya diajukan oleh beberapa negara Eropa dan Kanada.

Sekitar 21 negara memberikan suara menentang rancangan resolusi, 18 memilih mendukung, tujuh abstain dan Ukraina tidak memberikan suara sama sekali.

Institut Studi Hak Asasi Manusia Kairo (CIHRS) mengecam hasil “lobi yang intens” oleh rezim Riyadh.

CIHRS mengatakan pemungutan suara itu merupakan “upaya terang-terangan oleh Saudi dan sekutunya untuk memastikan impunitas menyeluruh bagi diri mereka sendiri setelah dikaitkan dengan kejahatan perang dan pelanggaran berat lainnya terhadap hukum internasional.”

“Pemungutan suara hari ini merupakan kegagalan besar – salah satu yang pasti akan menyebabkan lebih banyak kekerasan dan penderitaan di Yaman,” kata Jeremie Smith, direktur kantor CIHRS Jenewa.

Dia menambahkan, “Negara-negara yang memilih menentang pembaruan atau abstain telah memilih untuk menenangkan Arab Saudi daripada melindungi kehidupan jutaan orang.” (ARN)

Sumber: Farsnews

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca