Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Pejabat Hizbullah pada hari Minggu, menekankan bahwa upaya milisi Pasukan Lebanon untuk menyeret gerakan Perlawanan ke dalam perang saudara telah digagalkan.
Kepala Dewan Eksekutif Hizbullah Hashem Safiyuddin mengatakan bahwa milisi Pasukan Lebanon berusaha menyeret Hizbullah ke dalam perang saudara melalui penyergapan Tayouneh, dan menekankan bahwa skenario seperti itu tidak akan berhasil.
Baca:
- Sheikh Hamoud: Intervensi AS Bukan untuk Kepentingan Lebanon
- Terindah di Seluruh Dunia, Beginilah Yaman Peringati Maulid Nabi
“Baik pihak Pasukan Lebanon, maupun tuan mereka tidak akan dapat menyeret Hizbullah ke dalam perang saudara,” Safiyuddin seperti dikutip oleh AL-Manar.
“Hizbullah tidak dilahirkan untuk perang jalanan. Hizbullah didirikan dan dibangun kekuatannya untuk mengalahkan kekuatan hegemonik di kawasan, AS dan Zionis Israel.”
Sementara itu, anggota loyalis Hizbullah kepada blok parlemen Perlawanan MP Hasan Fadlallah menekankan bahwa pelaku penyergapan Tayouneh harus dimintai pertanggungjawaban.
Dalam sebuah upacara lokal di Lebanon Selatan, anggota parlemen Fadlallah menggambarkan peristiwa itu sebagai ‘pembantaian’ mematikan di mana 7 warga sipil menjadi martir di Tayouneh pada hari Kamis (14 Oktober), dan mendesak pihak berwenang Lebanon untuk menghukum mereka yang bertanggung jawab.
“Apa yang dilakukan para penjahat adalah pembantaian dan itu akan memiliki konsekuensi penting”, katanya.
“Mereka yang menghasut, merencanakan, … dan melepaskan tembakan harus dimintai pertanggungjawaban sampai ke dalangnya.” (ARN)
