Suriah, ARRAHMAHNEWS.COM – Empat belas orang tewas dalam dua pemboman simultan di Damaskus, koresponden Al-Mayadeen mengutip sumber-sumber media Suriah.
Sumber militer mengatakan kepada kantor berita Suriah, SANA, bahwa “Sekitar pukul 6:45 pagi, selama perjalanan bus militer di kota Damaskus dekat Jembatan Presiden, menjadi sasaran teroris dengan dua alat peledak yang sebelumnya ditanam di bus, yang menyebabkan kematian 14 orang dan sejumlah orang lainnya luka-luka.
BACA JUGA:
- Breakingnews: Dua Ledakan Besar Guncang Damaskus
- Breakingnews: Ledakan Bom Landa Ibukota Afghanistan, Kabul
مراسل #الميادين: الحافلة احترقت بشكل كامل جراء التفجيرين، وحصيلة الضحايا بلغت 14 شهيداً وجريحين.#سوريا #دمشق #جسر_الرئيس pic.twitter.com/HotReOL6Yu
— قناة الميادين (@AlMayadeenNews) October 20, 2021
Kantor berita Suriah “SANA” melaporkan bahwa dua alat peledak meledak ketika sebuah bus lewat di Jembatan Presiden di Damaskus.
تفجير إرهابي استهدف حافلة مبيت عند جسر الرئيس في #دمشق#سوريا pic.twitter.com/PUmhKDboWm
— Ahmad El Hajj | أحمد الحاج (@AhmadElHajj007) October 20, 2021
Laporan itu juga mengkonfirmasi bahwa ada martir dan terluka akibat ledakan, serta menekankan bahwa unit teknik sedang membongkar perangkat ketiga yang telah ditanam di lokasi pemboman, yang menargetkan bus malam.
Koresponden Al-Mayadeen menjelaskan bahwa serangan teroris itu terjadi di daerah vital di ibukota Suriah, Damaskus.
عادت دمشق في فجر هذا الصباح لمسلسل الموت.
تفجيران إرهابيان استهدفا حافلة عسكرية تحت جسر الرئيس في دمشق أسفرا عن وقوع 13 شهيداً و3 جرحى !
الرحمة للشهداء والله يشفي الجرحى… خبر حزين هذا الصباح. #دمشق #سوريا pic.twitter.com/C70DXsfZBr
— Rouba Haddad | ربى حداد (@Roubahaddad1) October 20, 2021
Sumber yang dikutip Sputnik Arabic mengataka bahwa “bus itu milik Perusahaan Perumahan Militer, dan bus itu berangkat dari garasi Perusahaan di Gerbang Maidan ke lingkungan Mezzeh 86, mengangkut karyawan Perusahaan dan penduduk di daerah itu.”
Sumber tersebut mengungkapkan bahwa “alat peledak pertama meledak pada 6:30 sebelum Jembatan Presiden di pusat Damaskus, dan setelah 50 meter perangkat kedua meledak,” dan menegaskan bahwa “alat peledak ditanam di dalam bus.” (ARN)
