Amerika

Survey: Mayoritas Warga AS Nilai Facebook dan Twitter Merugikan

Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah jajak pendapat baru dari Quinnipiac University menunjukkan 7 dari 10 orang Amerika percaya bahwa perusahaan media sosial seperti Facebook dan Twitter lebih banyak merugikan daripada menguntungkan.

Dua puluh persen responden mengatakan perusahaan melakukan lebih banyak kebaikan daripada kerugian, dan 10 persen tidak merespons keduanya. Jajak pendapat itu dilangsungkan antara 15 Oktober hingga 18 Oktober.

Jajak pendapat yang dikutip The Hill itu juga menemukan bahwa opini publik terpecah dalam hal seberapa banyak pemerintah harus mengatur platform media sosial tersebut.

Empat puluh tujuh persen responden mengatakan bahwa pemerintah perlu dilibatkan dalam mengatur Facebook dan Twitter, dan 45 persen menjawab bahwa seharusnya pemerintah tidak menjadi bagian dari pengaturan perusahaan.

BACA JUGA:

Tentang hasilnya, analis jajak pendapat Universitas Quinnipiac, Tim Malloy, mengatakan bahwa ini adalah tamparan keras di wajah Facebook dan kelompok media sosialnya.

“Orang-orang Amerika berkata, anda tidak membantu… anda menyakiti orang,” katanya mengacu pada Paltform media sosial. “Tetapi haruskah pemerintah mengawasi para pelanggar? Tidak ada konsensus tentang itu,” tambahnya.

Ditanya tentang informasi yang salah, 52 persen responden mengatakan Facebook melakukan pekerjaan yang buruk dalam mengatur konten palsu, dibandingkan dengan 27 persen yang mengatakan Facebook melakukan pekerjaan yang tidak begitu baik, dan 12 persen yang mengatakan Facebook melakukan pekerjaan dengan baik. Hanya 1 persen yang menyebut penanganan misinformasi Facebook sangat baik.

BACA JUGA:

Jajak pendapat dilakukan pada hari-hari setelah kesaksian pelapor Frances Haugen di hadapan panel Senat, menuduh perusahaan itu lebih mengutamakan keuntungan daripadakeselamatan pengguna.

“Facebook seharusnya tidak mendapatkan akses bebas atas pilihan yang dibuatnya untuk memprioritaskan pertumbuhan dan viralitas dan reaktivitas di atas keselamatan publik,” kata Haugen kepada panel pada saat itu. “Mereka seharusnya tidak mendapatkan izin bebas untuk itu karena mereka membayar keuntungan mereka sekarang dengan keselamatan kita.” (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan Membaca

%d