Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Fabio Quartararo sang raja baru MotoGP, dia menjadi pembalap Prancis pertama yang merengkuh gelar juara dunia MotoGP. Di Misano, ia memastikan gelar setelah Pecco Bagnaia jatuh di lap 23.
Pembalap berjuluk El Diablo itu juga tampil impresif.Quartararo start dari posisi ke-15 dan mengakhiri balapan di posisi keempat.
BACA JUGA:
- Erdogan Murka: Turki Akan Usir 10 Dubes dari Negara-negara Barat
- Analis: AS Sembunyikan Kerusakan Parah di Pangkalan Tanf
Sebelum musim MotoGP mulai Fabio Quartararo mengatakan ia yakin mampu merebut gelar juara dunia dan di Italia pada Minggu ia mewujudkan hal itu, mempersembahkan titel pertama bagi Prancis.
Quartararo tak pernah merasa minder, kepada AFP pada Februari ia mengatakan, “Saya merasa siap memenangi kejuaraan ini”.
Sang pembalap Prancis mengunci gelar juara dunia MotoGP musim ini setelah rival terdekatnya, Francesco Bagnaia, terjatuh di Grand Prix Emilia Romagna.
Di usia 22 tahun 187 hari, pembalap kelahiran Nice itu menggeser Valentino Rossi sebagai pembalap termuda kedua yang menjadi juara dunia di era MotoGP setelah Marc Marquez, yang merebut titel pertamanya di usia 20 tahun 266 hari.
BACA JUGA:
- Dicegat Tentara Suriah di Hasakah, Konvoi Pasukan AS Mundur
- Rusia-Suriah Bombardir Markas Tahrir al-Sham di Idlib
Quartararo membuka musim lalu dengan dua kemenangan sebelum meredup. Musim ini dia cepat panas kembali, memenangi balapan kedua dan ketiga dan kali ini mempertahankan keunggulannya di klasemen dengan mulus dan terkendali seperti gaya membalapnya.
Kecuali di Barcelona, di mana ia mendapat penalti tiga detik karena mengakhiri balapan dengan ritsleting baju balap yang terbuka, dia tak mendapat gangguan berarti.
Ketika lengan kanannya mengalami cedera di Jerez ketika memimpin lomba, dia melorot ke P13. Quartararo kemudian menjalani bedah ‘arm pump’ dan bangkit.
“Saya tidak mengatakan kepada diri saya sendiri: kita tak lagi favorit,” kata Quartararo. “Kami memiliki masalah, kami menjalani operasi dan itu saja. Itu bisa terjadi dan Anda tak kalah di kejuaraan karena satu balapan”. (ARN)
