Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Ali Bagheri Khani, menolak upaya AS untuk menghubungkan pembicaraan nuklir dengan kemampuan pertahanan Iran.
Ali Bagheri Khani, Wakil Menteri Luar Negeri Iran dan kepala perunding di Wina mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Russia Today bahwa mengejar pengembangan kemampuan pertahanan adalah hak Iran dan tidak ada negara yang memiliki hak untuk berbicara tentang kemampuan rudal Iran.
Pernyataan Khani ini merupakan referensi nyata untuk upaya AS menghubungkan kemampuan pertahanan Iran dengan pembicaraan Wina tentang kebangkitan JCPOA.
Wakil menteri luar negeri itu mengatakan kepada RT bahwa Iran mengembangkan kemampuan pertahanannya untuk membela diri dan mengamankan kepentingan nasionalnya.
BACA JUGA:
“Tidak ada negara yang berhak berbicara tentang kemampuan dan hal-hal yang dimiliki negara lain untuk membela kepentingan nasionalnya,” kata Ali Bagheri Kani.
“Pada dasarnya, kemampuan pertahanan Iran adalah keputusan nasional Iran dan terkait dengan kepentingan dan keamanan nasional Iran, sehingga tidak ada negara yang berhak berbicara atau mengomentarinya,” lanjutnya.
Ia juga mengingatkan fatwa oleh Pemimpin Republik Islam yang melarang kepemilikan senjata nuklir yang dilarang dalam Islam, menekankan bahwa kekuatan pertahanan Iran didasarkan pada senjata konvensional bukan senjata nuklir.
Di tempat lain, wakil Menlu itu mengatakan bahwa topik utama pembicaraan dengan P4+1 adalah penghapusan sanksi yang menindas terhadap Teheran. (ARN)
