Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Israel mengklaim dalam keadaan “perang dingin” dengan Iran, sebuah pengakuan yang menunjukkan ketidakmampuan rezim untuk melakukan aksi militer langsung terhadap Republik Islam.
“Kami sedang perang dingin dengan Iran,” kata Naftali Bennett kepada Sunday Times.
Dia mengakui status Iran sebagai “kekuatan regional,” dan menambahkan, “Selama 30 tahun terakhir, Iran memposisikan diri di sekitar kita untuk mengalihkan perhatian kita.”
Baca:
- Menlu Iran: AS Tak Serius soal Kembali ke Kesepakatan Nuklir
- Eskalasi Meningkat, Lavrov: Rusia Siap Hadapi Ancaman AS di Laut Hitam
Bennett menegaskan bahwa rezim akan mencoba untuk tetap “di depan” dari Iran sehingga tidak harus terlibat langsung melawan Republik Islam.
“Kami akan melawan mereka, menggunakan semua energi kami, semua inovasi dan teknologi kami, dan ekonomi untuk mencapai titik di mana kami selangkah lebih maju,” katanya.
“Sebagaimana yang dilakukan oleh mantan presiden AS Ronald Reagan. Di mana, dia tidak perlu mengebom Moskow,” kata perdana menteri Israel.
Pernyataannya datang hanya beberapa hari setelah jenderal militer Iran mengatakan tindakan militer langsung telah menjadi sulit bagi Amerika Serikat dan Israel.
AS dan sekutu regionalnya sedang menurun, sementara pasukan Iran meningkatkan kesiapan mereka untuk melawan ancaman apa pun, Ketua Kepala Staf Angkatan Bersenjata Iran, Mayor Jenderal Mohammad Baqeri mengatakan pada hari Selasa.
“Kami bersyukur kepada Tuhan bahwa setelah masa sulit dari ancaman masa lalu. Hari ini kami menyaksikan periode penurunan dan kelemahan AS serta sekutu regionalnya,” katanya. (ARN)
Sumber: PressTV.
