Lebanon, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan perlawanan Hizbullah mengatakan Arab Saudi harus meminta maaf atas tindakannya terhadap Lebanon, terkait perang diplomatik yang telah dimulai Riyadh dan sekutunya melawan Beirut.
“Arab Saudi telah memulai perang melawan Lebanon,” Sheikh Naim Qassem, wakil sekretaris jenderal Hizbullah mengatakan kepada TV al-Manar pada hari Kamis.
Baca:
- Insiden Laut Oman, Warga Iran ke AS: Sudah Belajar atau Kami Lanjutkan?
- Kepala IRGC: AS Biasa Terima Kekalahan Demi Kekalahan dari Iran
“Riyadh harus meminta maaf kepada Lebanon atas tindakan yang salah dan tidak bermoral ini yang tidak sesuai dengan standar apapun,” tambahnya.
Arab Saudi menarik duta besarnya dari Lebanon dan mengusir utusan Lebanon ke Riyadh pada akhir bulan lalu.
“Salah satu alasan krisis [diplomatik] saat ini adalah bahwa Arab Saudi telah menemukan dirinya dalam situasi, di mana ia tidak dapat lagi menanggung kerugiannya di kawasan itu,” kata Sheikh Qassem.
“Arab Saudi berusaha untuk menerapkan beberapa tekanan pada Lebanon sehingga dapat mengalihkan perhatian dari perjuangan yang sedang berlangsung di Yaman,” tegasnya, merujuk pada kemunduran yang dialami pasukan pimpinan Saudi di tangan pasukan Yaman di barat provinsi Ma’rib. (ARN)
