Amerika

Insiden Laut Oman, Warga Iran ke AS: Sudah Belajar atau Kami Lanjutkan?

Iran, ARRAHMAHNEWS.COM Sebagai reaksi terhadap upaya AS yang gagal untuk mencuri minyak Iran, ribuan warga Iran telah menggunakan jaringan media sosial Twitter untuk mengejek Washington, apakah telah memetik peajaran atau belum melalui konfrontasi dengan pasukan elit militer Iran, Korps Pengawal Revolusi Islam ( IRGC).

#Lesson_learned menjadi trending hashtag di Twitter pada hari Kamis (14/11), sehari setelah IRGC merilis cuplikan rinci dari konfrontasinya, yang terjadi pada 25 Oktober, terhadap tindakan pembajakan AS yang menargetkan pengiriman minyak Iran.

“Jangan pernah mendekati kapal tanker Iran lagi. #lesson_learnned (sudah memetik pelajaran) atau kami lanjutkan?!” tulis seorang pengguna Twitter.

Awalnya, pasukan Amerika menyita sebuah kapal tanker yang membawa muatan minyak Iran di Laut Oman yang strategis dan memindahkan pengiriman minyak mentahnya ke kapal lain. Tapi kemudian IRGC meluncurkan operasi melawan kapal itu, mendaratkan pasukannya di deknya untuk menavigasinya menuju perairan Iran.

BACA JUGA:

Menggunakan tagar yang sama, pengguna Twitter lain memuji mereka yang menyita kapal itu sebagai tentara sejati Letnan Jenderal Qassem Soleimani.

“Jika Anda bijak, Anda tidak akan pernah meremehkan kekuatan Iran lagi,” tulis yang lain, memposting foto kejadian serupa sebelumnya antara Iran dan AS.

Yang lain memuji Iran sebagai “tanah pemberani.” Mereka dengan ejekan menyarankan militer AS agar tidak terlalu dekat dengan kapal tanker Iran atau “kami akan mendarat di kapal tanker Anda.” Mereka mengasihani “yang disebut negara adidaya” karena perampokan kapal harus berakhir, dan juga, mereka mengingatkan Washington tentang penahanan memalukan pelaut Angkatan Laut Amerika oleh IRGC pada tahun 2016, mendesak AS untuk tidak “membiarkan hari-hari itu terulang.”

BACA JUGA:

IRGC merilis rekaman pengambilalihan kapal pada malam peringatan 42 tahun pengambilalihan kedutaan AS oleh mahasiswa Iran, yang juga dikenal di Iran sebagai “Den of Spionage,” yang menunjukkan permusuhan dan konspirasi berkelanjutan Amerika Serikat terhadap bangsa Iran lebih dari empat dekade keberadaan Republik Islam dan kekuatan Washington yang menurun, khususnya di kawasan Teluk Persia, di mana Iran telah muncul sebagai kekuatan regional utama.

Tagar lain, sebagian besar dalam bahasa Persia, juga menjadi tren di kalangan pengguna berbahasa Persia dalam 24 jam terakhir, termasuk “era kemerdekaan,” dan “era kolonialisme,” di bawah masing-masing lebih dari seratus ribu tweet telah diposting. (ARN)

Comments
To Top

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca

Eksplorasi konten lain dari Arrahmahnews

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca