Irak, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Komando Operasi Gabungan Irak telah mengajukan pertanyaan tentang penonaktifan sistem C-RAM militer AS yang digunakan untuk mendeteksi dan menghancurkan roket dan benda terbang yang masuk, ketika sebuah pesawat tak berawak sarat bahan peledak menargetkan kediaman Perdana Menteri Mustafa al-Kadhimi di Zona Hijau yang berkeamanan tinggi di Baghdad.
“Kami sedang mendiskusikan masalah ini dengan pihak Amerika dan pejabat dari kedutaan AS. Ini adalah masalah yang harus disoroti dan dijelaskan oleh para ahli”, kata Mayor Jenderal Tahsin al-Khafaji pada hari Minggu (07/11), seperti dilansir PressTV.
BACA JUGA:
Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Security Media Cell, yang berafiliasi dengan kantor perdana menteri Irak, mengatakan Kadhimi menjadi sasaran percobaan pembunuhan yang gagal dengan drone jebakan pada Minggu pagi.
Pernyataan itu mengatakan serangan pesawat tak berawak itu menargetkan kediamannya, tetapi perdana menteri Irak “tidak terluka” dan “dalam keadaan sehat.”
Seorang juru bicara blok al-Sadiqoun, sayap politik kelompok perlawanan Asa’ib Ahl al-Haq, kemudian bereaksi terhadap dugaan upaya pembunuhan terhadap Kadhimi.
“Ledakan dan tembakan fiktif itu dimaksudkan untuk menyembunyikan kejahatan kemarin, dan dimaksudkan untuk menarik perhatian publik,” tulis Mahmoud al-Rubaie dalam sebuah posting Twitter.
“Sementara Security Media Cell berbicara tentang serangan pesawat tak berawak, cuitan Kadhimi (justru) menyebut rudal. Semua ini terjadi ketika sistem pertahanan C-RAM AS tidak aktif,” komentar Rubaie. (ARN)
