Libya, ARRAHMAHNEWS.COM – Putra mendiang pemimpin Libya Muammar Gaddafi telah mendaftarkan diri sebagai calon presiden dalam pemilihan yang direncanakan akan berlangsung bulan Desember. Perselisihan terkait aturan pemungutan suara yang diusulkan sebagai cara untuk mengakhiri satu dekade kekerasan, masih berlangsung di negara itu.
Saif al-Islam al-Gaddafi, 49 tahun, terlihat dalam gambar-gambar yang beredar di media sosial mengenakan jubah dan sorban cokelat tradisional, dan dengan janggut abu-abu dan kacamata, menandatangani dokumen di pusat pemilihan di kota selatan Sebha.
BACA JUGA:
- Rusia Sarankan AS Hapus Jejak Kecilnya dari Irak, Libya, Afghanistan, dan Suriah
- Sepupu Gaddafi Tuntut Kejahatan Hillary Clinton di Libya
Menurut media yang dikutip MNA, seorang pejabat mengkonfirmasi bahwa ia telah mendaftar.
Gaddafi adalah salah satu tokoh paling menonjol yang diperkirakan akan mencalonkan diri sebagai presiden. Diantara para calon juga terdapat komandan militer timur Khalifa Haftar, Perdana Menteri Abdulhamid al-Dbeibah, dan ketua parlemen Aguila Saleh.
Namun, terlepas dari dukungan publik dari sebagian besar faksi Libya dan kekuatan asing untuk pemilihan pada 24 Desember, terselenggaranya pemungutan suara masih diragukan karena beberapa entitas saingan masih memperebutkan soal aturan dan jadwal.
Sebuah konferensi besar di Paris pada hari Jumat sepakat untuk memberikan sanksi kepada siapa pun yang mengganggu atau mencegah pemungutan suara, tetapi dengan waktu kurang dari enam minggu, masih belum ada kesepakatan tentang aturan untuk mengatur siapa yang dapat mencalonkan diri. (ARN)
