Turki, ARRAHMAHNEWS.COM – Apple untuk sementara berhenti menjual produknya di Turki dikarenakan nilai lira yang terus menurun.
Lira Turki mencapai titik terendah dalam sejarah pada hari Selasa setelah Presiden Recep Tayyip Erdogan membela pemotongan suku bunga baru-baru ini, yang membuat lira turun sebanyak 15% pada hari itu juga.
BACA JUGA:
- Oposisi Turki Tuntut Pemilu Dini Ditengah Anjloknya Lira
- Lira Turki Anjlok Pasca Laporan Sanksi Besar-besaran AS
Pada hari Senin, Erdogan mengatakan dalam pertemuan kabinet bahwa “kebijakan suku bunga yang keras tidak akan mengurangi inflasi,” dan berjanji untuk berhasil dalam apa yang disebutnya “perang kemandirian ekonomi.”
Meskipun Apple Store online masih tersedia untuk pelanggan di Turki, perusahaan tidak menerima pesanan baru di Turki. Mereka juga tidak mengizinkan pembeli untuk menambahkan item apa pun ke keranjang belanja digital mereka ataupun untuk menyelesaikan transaksi.
Apple belum memberikan komentar resmi tentang penghentian penjualan di negara itu karena krisis ekonomi yang terus memburuk.
Lira telah merosot 45% dari nilainya tahun ini, turun drastis 22% hanya dalam minggu terakhir saja.
“Aksi jual tersebut sebagai tanggapan atas dorongan Erdogan untuk memangkas suku bunga dalam apa yang dia pandang sebagai strategi yang layak untuk meningkatkan ekspor, investasi, dan pekerjaan,” kutip laporan Appleinsider.
Tingkat inflasi yang melonjak mendekati 20%, secara dramatis meningkatkan harga barang sementara pada saat yang sama mendevaluasi pendapatan orang Turki.
Tidak jelas kapan Apple akan merubah kebijakan dan memulai kembali penjualan online di negara itu. Mungkin perlu waktu mengingat perselisihan ekonomi yang sedang berlangsung. (ARN)
