Rusia, ARRAHMAHNEWS.COM – Rusia mengatakan perlu lebih mengembangkan angkatan bersenjata untuk menghadapi “peningkatan aktivitas NATO,” di tengah meningkatnya ketegangan antara Moskow dan Ukraina selama berminggu-minggu.
“Situasi militer dan politik yang sulit di dunia dan meningkatnya aktivitas negara-negara NATO di dekat perbatasan Rusia membutuhkan pengembangan kualitas angkatan bersenjata lebih lanjut,” kata Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dalam pidato yang disiarkan televisi pada hari Rabu.
BACA JUGA:
- Panglima Basij: Intelijen Iran Lebih Unggul dari Israel
- 2 Warga Sipil Tewas dalam Serangan Rudal Israel di Homs
Shoigu mengatakan di antara prioritas angkatan bersenjata negara itu adalah “meningkatkan efektivitas mereka, menjaga kesiapan tempur pasukan nuklir dan memperkuat potensi kekuatan pencegah non-nuklir.”
Menteri Pertahanan dalam sambutan terpisah pada hari Selasa, mengatakan bahwa militer telah mencatat peningkatan signifikan dalam aktivitas pembom strategis AS, yang katanya telah melakukan 30 penerbangan dekat dengan Rusia pada bulan ini.
Menurutnya, pembom strategis AS “mempraktikkan opsi menggunakan senjata nuklir melawan Rusia hampir secara bersamaan dari arah Barat dan Timur.”
Penerbangan pembom strategis AS yang dekat dengan perbatasan timur Rusia terjadi pada saat ketegangan tinggi antara Washington dan Moskow terkait Ukraina. Kiev dan Washington menuduh Moskow merencanakan serangan di perbatasan selatannya, tuduhan yang dibantah Rusia sebagai “tidak masuk akal.”
Rusia juga menuduh Amerika Serikat, NATO, dan Ukraina berperilaku provokatif dan tidak bertanggung jawab, di tengah pembangunan militer Kiev di dekat perbatasan dengan Rusia. (ARN)
Sumber: Al-Manar
