Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Seorang penasihat media Ismail Haniyeh mengatakan bahwa kepala biro politik gerakan perlawanan Hamas itu telah meminta negara-negara dunia, terutama negara-negara Arab, untuk memobilisasi posisi pro-Palestina mereka di tengah upaya untuk melikuidasi perjuangan bangsa itu melawan pendudukan Israel selama beberapa dekade.
Taher al-Nunu membuat pernyataan ini pada hari Sabtu (27/11), satu hari setelah parlemen Inggris menyetujui keputusan pemerintah untuk menunjuk Hamas sebagai “organisasi teroris”, seperti dilansir PressTV.
BACA JUGA:
- Kecam Putusan Inggris, Haniyeh: Legitimasi Hamas Diperoleh dari Bangsa Palestina
- Israel Sambut Hangat Rencana Inggris Masukkan Hamas ke Daftar Teroris
Larangan kontroversial itu berarti bahwa anggota Hamas atau mereka yang menyerukan dukungan untuk kelompok perlawanan tersebut, dapat terancam hukuman penjara hingga 14 tahun.
Nunu mengatakan penunjukan itu sejalan dengan tekanan Inggris pada Hamas dan upaya untuk memerasnya.
Ia menambahkan bahwa tindakan Inggris diambil di bawah tekanan dari lobi Israel, dengan London memperbarui sikap anti-Hamas serta dukungan untuk rezim Zionis pendudukan.
“Haniyeh telah memberikan instruksi untuk posisi mobilisasi maksimum dalam dukungan untuk masalah Palestina, terutama di level negara-negara Arab,” kata Nunu.
“Hamas tidak akan mengubah posisinya dan akan mengabaikan keputusan Inggris.”
Ia juga menekankan bahwa Inggris seharusnya menghukum rezim Tel Aviv karena melakukan kejahatan terhadap rakyat Palestina.
BACA JUGA:
- Petinggi Hamas-Jihad Islam Bertemu Bahas Persatuan Lawan Pendudukan
- Hamas Puji Resolusi PBB soal Hak Palestina
“Perlawanan Palestina, yang dipimpin oleh Hamas, telah membuat kemajuan dalam mendapatkan dukungan internasional. Namun, rezim Zionis telah tertinggal dalam hal ini. Israel tidak bisa mendapatkan legitimasi dengan tindakannya baru-baru ini karena bertentangan dengan hukum internasional dan hak asasi manusia,” kata ajudan itu.
“Rakyat Palestina bertekad untuk mendapatkan semua hak yang telah diambil rezim Zionis dari mereka,” tambahnya. (ARN)
