Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Mantan kepala badan mata-mata Mossad mengatakan bahwa opsi serangan militer Israel ke situs nuklir Iran “harus dipertimbangkan secara serius,” beberapa hari sebelum pembicaraan nuklir diperbarui antara Tehran dan kekuatan Barat.
“Serangan independen di situs nuklir, jika Iran mengambil jalan yang membahayakan keberadaan kita, harus dan harus dilakukan – dengan tegas,” kata Yossi Cohen kepada situs berita Ynet.
BACA JUGA:
- Kalah dengan Houthi di Ma’rib, Saudi Bombardir Ibukota Yaman
- Bennett: Israel Berada di Ambang Keadaan Darurat
“Kesepakatan yang baik dapat mencegah Iran mencapai bom nuklir, dan perjanjian yang buruk seperti yang ditandatangani di masa lalu tidak dapat melakukannya dengan sempurna,” kata Cohen.
“Intinya kita harus mengambil kemampuan dari Iran karena kita tidak akan bisa menghilangkan motivasinya,” tambah Cohen, seperti dikutip media Israel.
Pada hari Senin, putaran ketujuh pembicaraan nuklir akan berlangsung di ibukota Austria.
Sejauh ini, enam putaran pembicaraan telah diadakan di Wina untuk memeriksa kemungkinan menghidupkan kembali kesepakatan 2015.
Di bawah mantan presiden Amerika Donald Trump, AS meninggalkan perjanjian bersejarah pada 2018 lalu mengembalikan sanksi yang telah dicabut berdasarkan kesepakatan itu dan mulai memaksa negara-negara lain untuk mematuhi pembatasan ekonomi.
Donald Trump menyebut kebijakan itu sebagai kampanye “tekanan maksimum” Washington. Penggantinya Joe Biden telah menyuarakan kesediaan untuk mengembalikan AS ke kesepakatan, tetapi menolak untuk mengambil tindakan yang berarti terhadap niat yang diproklamirkannya sendiri. (ARN)
Sumber: Syarqul Awsat
