Riyadh, ARRAHMAHNEWS.COM – Pihak berwenang Arab Saudi baru-baru ini meningkatkan kampanye penangkapan, terutama menargetkan akademisi di Kerajaan.
Laporan “Prisoners of Conscience” di Arab Saudi mengkonfirmasi penangkapan seorang ulama di Universitas Umm Al-Qura, Sheikh Dr. Abdulaziz bin Ahmed Al-Hamidi.
BACA JUGA:
- Olmert: Israel Tidak Akan Perang Melawan Iran
- Pemerintahan Boneka Saudi di Yaman Serukan Normalisasi dengan Israel
Akun yang bersangkutan dengan tahanan hati nurani di Arab Saudi menunjukkan bahwa penangkapan itu terjadi pada Rabu lalu.
Dia juga menjelaskan bahwa alasan penangkapan belum diketahui.
Dia mengecam kampanye penangkapan sewenang-wenang yang dilakukan oleh pihak berwenang terhadap akademisi dan aktivis, serta menyerukan pembebasan tanpa syarat.
Beberapa hari yang lalu, akun “Tahanan Hati Nurani” di Arab Saudi mengkonfirmasi penangkapan pihak berwenang atas Dr. Mahmoud Al-Mubarak, seorang anggota fakultas di Universitas King Faisal.
Akun tersebut menunjukkan dalam tweetnya bahwa pihak berwenang Saudi menangkap Dr. Al-Mubarak dua bulan lalu. Ini menunjukkan bahwa alasan penangkapan itu belum jelas.
BACA JUGA:
- Arab Saudi bukan “Negara Islam”, Tapi “Penjual Islam”
- Wahabisme Sebabkan Atheisme Merajalela di Arab Saudi
Pihak berwenang Saudi baru-baru ini meningkatkan pelanggaran HAM berat mereka, meskipun ada seruan internasional agar mereka berhenti melakukannya.
Pihak berwenang baru-baru ini meningkatkan hukuman penjara untuk Sheikh Ibrahim Al-Harthy dari 5 menjadi 8 tahun.
Akun “Prisoners of Conscience” dalam tweet-nya menjelaskan bahwa penangkapan ini datang berdasarkan rekomendasi Keamanan Negara, dan arahan Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman ke Mahkamah Agung.
Dia menyatakan bahwa rekomendasi dan arahan ini adalah untuk menerapkan kekerasan pada sekelompok tahanan yang hukumannya telah berakhir, atau hampir berakhir. (ARN)
Sumber: FNA