Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Perdana Menteri Israel Naftali Bennett menyuarakan keprihatinan bahwa Iran akan mendapatkan rejeki nomplok berupa bantuan sanksi dalam negosiasi nuklir baru dengan kekuatan dunia.
“Israel sangat khawatir” bahwa kekuatan dunia akan menghapus sanksi terhadap Iran dengan imbalan “batas yang tidak mencukupi” pada program nuklirnya, kata Bennett menjelang dimulainya kembali negosiasi di Wina.
BACA JUGA:
- Persatuan Ulama Internasional: Normalisasi dengan Israel Diharamkan Agama
- Raisi ke Erdogan: Campur Tangan Asing Kacaukan Kawasan
“Ini adalah pesan yang kami sampaikan, baik ke Amerika atau ke negara lain yang bernegosiasi dengan Iran,” katanya kepada kabinetnya dalam sambutan yang disiarkan televisi.

Bennett
Para negosiator akan bersidang di Wina pada hari Senin dalam upaya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir yang dihentikan oleh Amerika Serikat di bawah Presiden Donald Trump pada tahun 2018, yang memberlakukan kembali sanksi terhadap Iran. Langkah Trump mendorong Republik Islam mengurangi kepatuhannya terhadap kesepakatan itu.
Enam putaran pembicaraan tidak langsung diadakan antara April dan Juni. Babak baru dimulai setelah jeda yang disebabkan oleh pemilihan presiden baru Iran, Ebrahim Raisi. (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
