Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Organisasi Kerjasama Islam (OKI), pada hari Senin (29/11) mengecam kunjungan Presiden Israel Isaac Herzog ke Masjid Ibrahimi di kota Hebron Tepi Barat, untuk merayakan festival Yahudi Hanukkah.
Herzog memaksa masuk ke masjid itu pada hari Minggu untuk berpartisipasi dalam upacara menyalakan lilin Yahudi. Dia didampingi oleh sejumlah besar pasukan polisi Israel dan pemukim Yahudi.
BACA JUGA:
- Presiden Israel Isaac Herzog Serbu Masjid Ibrahimi
- Dewan Wakaf: Penargetan Masjidil Aqsha Capai Tahap Kritis
Dalam sebuah pernyataan, OKI yang berbasis di Jeddah mengecam langkah itu sebagai “provokasi sentimen umat Islam” dan “kelanjutan serangan Israel terhadap hak-hak rakyat Palestina, tanah dan tempat suci mereka”, seperti dilansir FNA.
Kelompok pan-Muslim itu mengatakan bahwa kunjungan presiden Israel tersebut “adalah bagian dari rencana Israel untuk melakukan Yahudisasi Masjid Ibrahimi dan mempererat cengkeraman Israel ke atasnya”.
OKI meminta masyarakat internasional untuk “bertindak segera guna melindungi tempat-tempat suci dan bersejarah [di Palestina] dan untuk memaksa otoritas pendudukan Israel menghormati kesucian tempat-tempat suci”.
Pada hari Minggu, Sheikh Hefthi Abu Sneina, direktur Masjid Ibrahimi, mengatakan bahwa pasukan Israel menutup masjid dan mencegah jamaah Palestina mencapai situs tersebut.
Setelah pembantaian tahun 1994 terhadap 29 jamaah Palestina di dalam masjid oleh seorang pemukim ekstremis Yahudi, Baruch Goldstein, pihak berwenang Israel membagi kompleks masjid antara jamaah Muslim dan Yahudi.
Komite Warisan Dunia UNESCO memutuskan pada Juli 2017 untuk memasukkan Masjid Ibrahimi dan kota tua Hebron ke dalam Daftar Warisan Dunia.
Hebron adalah rumah bagi sekitar 160.000 Muslim Palestina dan sekitar 500 pemukim Yahudi, dimana pemukim tinggal di serangkaian kantong khusus Yahudi yang dijaga ketat oleh pasukan Israel. (ARN)
