New York, ARRAHMAHNEWS.COM – Lebih dari 60 organisasi non-pemerintah mendesak Majelis Umum PBB untuk memperbarui mandat panel investigasi yang digunakan untuk memeriksa kemungkinan terjadinya kejahatan perang di Yaman.
Kelompok-kelompok tersebut meneruskan permintaan tersebut ke Majelis pada hari Kamis, mendesak badan dunia untuk membangun kembali mekanisme tersebut, yang mandatnya belum diperbarui karena tekanan dari pihak Arab Saudi dan Uni Emirat Arab.
BACA JUGA:
- Haji Alat Saudi Bungkam Negara Islam untuk Tutupi Kejahatannya di Yaman
- Mengerikan, Ini Data Kejahatan Saudi-Amerika di Yaman
LSM tersebut mengutuk Riyadh dan Abu Dhabi karena mendorong anggota PBB untuk memilih menentang penerbitan izin baru untuk panel penyelidikan.
LSM tersebut meminta Majelis untuk mengembalikan panel sehingga dapat mengumpulkan dan menyimpan bukti kejahatan perang dan pelanggaran HAM.
“Penderitaan yang telah menimpa warga sipil di negara itu menuntut langkah ini untuk mengatasi impunitas dalam konflik yang sedang berlangsung dan mengirimkan peringatan yang jelas kepada para pelaku di semua pihak bahwa mereka akan dimintai pertanggungjawaban,” bunyi pernyataan bersama mereka.
“Rakyat Yaman membutuhkan keadilan. Dan keadilan dimulai dengan penyelidikan dan pertanggungjawaban. Waktunya untuk bertindak adalah sekarang.” (ARN)
Sumber: FNA
