Eropa, ARRAHMAHNEWS.COM – Beberapa anggota organisasi teroris anti-Iran, Mojahedin-e Khalq Organization (MKO) atau yang juga dikenal sebagai MEK, NCRI atau PMOI) telah ditahan di Eropa karena kejahatan pencucian uang serta perdagangan narkoba dan manusia.
Surat kabar Albania ‘Exit’ melaporkan bahwa sebuah dokumen, yang ditujukan kepada penerima diplomatik asing, dengan tanda tangan dan stempel Direktur Departemen Kepolisian Kriminal di Kepolisian Negara, memberikan rincian pelanggaran serius, yang dilaporkan melibatkan anggota MKO.
BACA JUGA:
- Mossad Akui Bekerjasama dengan MKO dalam Siasat Anti-Iran
- MKO Nyatakan Kesiapan Membantu Arab Saudi di Yaman
Laporan yang dikutip FNA itu menambahkan bahwa dua anggota MKO, bersama dengan kaki tangan Albania dan Yunani mereka, ditangkap karena terlibat langsung dalam perdagangan manusia. Pada 11 Juli 2021, polisi menghentikan mobil yang membawa warga Suriah, Irak, dan Kurdi. Penyelidikan lebih lanjut mengarah pada penangkapan anggota geng utama.
Berdasarkan dokumen tersebut, ditemukan bahwa antara tahun 2019 dan 2021, komplotan penyelundup yang sama berusaha untuk memindahkan sekitar 400 anggota MKO dari Albania ke Prancis.
Sementara itu, pada 18 Juli 2021, sebuah kiriman narkoba disita oleh polisi. Dua pejabat senior MKO, Narges Abrishamchi dan Hassan Nayeb-Aqa, ditangkap. Dilaporkan dalam dokumen resmi itu bahwa mereka mengaku memainkan peran penting dalam mengatur dan mengangkut pengiriman obat-obatan ke Italia.
Menurut sumber resmi yang tidak mau disebutkan namanya, kepada ‘Exit’, pola kriminalitas ini dimulai pada tahun 2015. Dokumen dan sumber mengklaim bahwa informasi tentang kejahatan ini juga telah diserahkan ke kedutaan AS di Tirana.
BACA JUGA:
- Ayatullah Khamenei: Barat Lindungi Teroris Tapi Klaim Berjuang untuk HAM
- IRGC Tangkap 100 Otak Kerusuhan di Iran
‘Exit’ menghubungi kedutaan AS untuk berkomentar tetapi tidak ada tanggapan resmi yang diberikan.
MKO terdaftar sebagai organisasi teroris oleh banyak komunitas internasional. Anggotanya melarikan diri dari Iran pada 1986 ke Irak, di mana mereka menerima dukungan dari diktator Saddam Hussein.
Kelompok teror terkenal itu telah melakukan banyak serangan terhadap warga sipil Iran dan pejabat pemerintah selama beberapa dekade. (ARN)
