Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Kepala Delegasi Nasional Yaman, Mohammed Abdulsalam, mengatakan bahwa kebutaan internasional terhadap kezaliman yang dialami oleh bangsa Yaman mendorong para agresor meningkatkan agresi dan pengepungannya, dengan mengintensifkan serangan udara dan menargetkan kota-kota.
“Ketika respon yang sah dilakukan oleh Yaman, yang itu bahkan tidak sebanding dengan ukuran kejahatan agresor Saudi, kemarahan regional dan internasional meningkat. Standar ganda ini hanya akan meningkatkan tekad rakyat kami untuk bergerak maju dalam pertempuran defensif mereka,” katanya.
BACA JUGA:
- Serangan Saudi ke Ibukota Yaman Lukai 9 Warga Sipil
- September, 4,5 Juta Barel Minyak Yaman Dijarah oleh Saudi
Kepala Delegasi Nasional Yaman itu menegaskan pada hari Minggu bahwa rakyat Yaman akan terus membela diri dalam menanggapi tekanan AS-Saudi yang terus melanjutkan agresi dan pengepungan terhadap Yaman.
التعامي الدولي عن مظلومية اليمن شجع المعتدي على تصعيد عدوانه وحصاره بتكثيف الغارات واستهداف المدن مرتكبا مزيدا من المجازر بحق المدنيين،ولما يكون رد مشروع لا يقارن بحجم جريمة المعتدي يتعالى صراخ إقليمي ودولي،وهذه الازدواجية لن تزيد شعبنا العزيز إلا مضيا في معركته الدفاعية المقدسة.
— محمد عبدالسلام (@abdusalamsalah) December 4, 2021
“Sama seperti mereka bersikeras melanjutkan agresi dan pengepungan mereka, rakyat Yaman kami terus membela diri mereka sendiri,” tulis Mohammad Abdulsalam dalam sebuah posting yang diterbitkan di halaman Twitter-nya.
Ia menekankan bahwa “kejahatan semacam itu sangat dikutuk,” menunjukkan bahwa “kelanjutan situasi berisiko dengan kebrutalan yang berlebihan ini meniadakan setiap kesempatan untuk berdialog sebelum pengepungan diakhiri dan agresi dihentikan.”
“Agresi terhadap Yaman adalah kejahatan, pengepungan adalah kejahatan, dan kelanjutannya adalah juga kejahatan. Agresi AS-Saudi lebih baik segera menghentikan kejahatannya terhadap Yaman jika tidak maka akan merugikan mereka yang terlibat,” kata Mohammad Abdulsalam dalam tweetnya.
Perlu dicatat bahwa kekuatan agresi terus melakukan pembantaian brutal setiap hari, di samping melanjutkan pengepungan dan mencegah masuknya kapal-kapal yang sarat dengan turunan minyak, dan penutupan Bandara Internasional Sana’a, telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga dan menciptakan krisis ekonomi yang mencekik. (ARN)
