Moskow, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Rusia Vladimir Putin mengutuk kebijakan NATO terhadap negaranya, dan menggambarkannya sebagai langkah bermusuhan, tidak ramah dan tidak dapat diterima.
Putin dalam sebuah pernyataan pers pada hari Rabu, setelah pertemuannya dengan Perdana Menteri Yunani Kyriakos Mitsotakis di Sochi tentang pertemuannya dengan mitranya dari Amerika, Joe Biden, melalui video tertutup, mengatakan bahwa pertemuan ini ditandai dengan kejujuran, kepositifan, dan keterbukaan.
BACA JUGA:
- Yaman: Ma’rib Akan Dibebaskan dalam Hitungan Jam
- AS Akui 39 Tentaranya Terluka dalam Serangan Iran di Ain Al-Assad
Dia menambahkan, “Mereka membahas urusan keamanan, yang membuka dialog antara Moskow dan Washington.”
Dia juga menggambarkan kebijakan NATO terhadap negaranya sebagai permusuhan, dan mendorong ke perbatasan Rusia tidak dapat diterima, serta tidak ada pihak yang bisa menghancurkan Rusia.
Dia kemudian menyatakan bahwa Rusia akan mempresentasikan proposalnya ke pihak Amerika dalam waktu seminggu.
Adapun mengacu pada perkembangan di Libya, Putin mengungkapkan harapannya bahwa pemilihan presiden akan diadakan di negara ini sesuai dengan tanggal yang dijadwalkan dan stabilitas akan dibangun di dalamnya. (ARN)
Sumber: FNA
