Palestina, ARRAHMAHNEWS.COM – Gerakan Perlawanan Palestina, Hamas, membantah isu yang diedarkan media Israel dan aliansinya, terkait ledakan gudang senjata di kamp Palestina di Lebanon.
Gerakan perlawanan Palestina itu menekankan bahwa tragedi menyakitkan yang mengguncang kamp pengungsi Burj Shemali di Lebanon Selatan adalah akibat dari hubungan pendek arus listrik (korsleting) di sebuah gudang yang menyimpan tabung oksigen dan gas untuk pasien Covid-19.
BACA JUGA:
- Ledakan di Kamp Palestina di Lebanon, Tak Ada Korban Tewas
- Puluhan Ribu Warga Palestina Rayakan 34 Tahun Berdirinya Hamas
Ledakan yang terjadi pada Jumat malam itu menyebabkan beberapa orang terluka dan menimbulkan kerugian material.
Dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, Hamas mengatakan: “Setelah menyelidiki kecelakaan, dan mendengar dari saksi mata, kami mengetahui bahwa insiden itu disebabkan oleh hubungan pendek di gudang tabung oksigen dan gas untuk pasien Coronavirus, yang juga berisi sejumlah deterjen pembersih dan sterilisasi, serta beberapa alat pertolongan pertama untuk memerangi virus corona, yang akan didistribusikan sebagai bagian dari upaya bantuan.”
Hamas menambahkan bahwa kebakaran itu menyebabkan beberapa kerusakan material terbatas.
🚨 Statement issued by Islamic Resistance Hamas, denying the presence of weapons. Explosions were oxygen tanks and other COVID-19 related equipment that burned and exploded due to an electricity short.
Full statement: pic.twitter.com/akgbKaCos4
— Lebanese News and Updates (@LebUpdate) December 11, 2021
Pernyataan itu lebih lanjut menyesali insiden itu dan memuji persatuan dan solidaritas yang telah ditunjukkan oleh komunitas Palestina di Lebanon setelah ledakan, seperti dkutip dari Twitter.
BACA JUGA:
- Lawan Putusan Inggris, Hamas Serukan Mobilisasi Maksimum
- Kecam Putusan Inggris, Haniyeh: Legitimasi Hamas Diperoleh dari Bangsa Palestina
“Hamas memuji ketabahan dan keberanian orang-orang kami di kamp Burj Shomali yang menentang pendudukan ‘Israel’ dan berpegang teguh pada hak untuk kembali ke Palestina, dan memuji cara mereka menangani situasi ini,” bunyi pernyataan itu.
Gerakan perlawanan, bagaimanapun, membantah kampanye media yang menyesatkan dan menyebarkan berita palsu tentang kecelakaan, menekankan bahwa berita yang beredar tentang penyebab ledakan, dan kematian puluhan orang hanyalah berita palsu.
Dalam konteks yang sama, Hamas berterima kasih kepada semua tim medis dan pertahanan sipil, serta sangat menghargai upaya yang dilakukan oleh komunitas negara tetangganya, Lebanon, serta fasilitas yang mereka tawarkan untuk menangani situasi tersebut. (ARN)
