Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasukan Israel baru-baru ini meminta Departemen Pertahanan AS untuk memajukan tanggal pemasokan dua pesawat pengisi bahan bakar di udara, dengan tujuan mempersiapkan serangan terhadap Iran, tetapi AS menanggapi negatif.
Menurut surat kabar Yedioth Ahronoth, berdasarkan kesepakatan sebelumnya, Washington dijadwalkan memasok Israel dengan pesawat Boeing KC-46, untuk menggantikan 50 pesawat tua.
BACA JUGA:
- Tiga Warga Sipil Tewas Dibunuh Pasukan AS di Deir Ezzor
- Tentara Suriah Tangkis Serangan ISIS di Timur Suriah
Israel baru-baru ini meminta untuk memajukan tanggal perolehan empat pesawat, tetapi Pentagon menolak.
KC-46 dapat terbang lebih dari 11.000 km dan bertahan di udara selama 12-11 jam.
Pesawat ini dapat mengisi bahan bakar puluhan pesawat tempur, dan itu tergantung pada pesawat penumpang 767 dan kokpit 787 Dreamliner.
Pesawat ini penting untuk melakukan misi serangan di Iran. Diperkirakan akan tiba setidaknya dalam empat tahun untuk menggantikan pesawat berusia 50 tahun.
Pejabat senior di militer Israel mencoba membujuk rekan-rekan mereka di Amerika Serikat, sebagai bagian dari persiapan mereka untuk menghadapi program nuklir Iran, untuk memajukan tanggal penerimaan dua pesawat tersebut, tetapi permintaan itu tidak disetujui.
Menurut surat kabar itu, tentara Israel berharap tahun depan akan berhasil membujuk Amerika.
Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz, yang menyelesaikan kunjungannya beberapa hari lalu ke Washington, mengatakan bahwa ia telah menginstruksikan untuk mempersiapkan serangan terhadap Iran, tetapi meskipun ada tekanan Israel untuk memperketat sanksi terhadap Tehran secara paralel dengan serangan nuklir. Washington masih menganggap serangan itu sebagai opsi terakhir. (ARN)
Sumber: Sputnik Arabic
