arrahmahnews

Ribuan Pengungsi Yaman Menderita Kedinginan dan Kelaparan

Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM Ribuan pengungsi Yaman yang melarikan diri dari Marib menderita kedinginan dan kelaparan di musim dingin yang keras sebagai akibat dari kampanye agresif koalisi pimpinan Saudi.

Laporan surat kabar Inggris “National” mengungkapkan bahwa “hampir 10.000 orang yang melarikan diri dari pertempuran dalam tiga bulan terakhir. Sementara seorang anak dan seorang wanita tua meninggal karena cuaca yang sangat dingin yang melanda kamp pengungsi internal di provinsi Ma’rib.”

BACA JUGA:

Pengungsi yang baru-baru ini melarikan diri dari daerah Jabal Murad, Juba dan Harib mengatakan mereka membutuhkan bantuan mendesak untuk menghadapi musim dingin.

Mereka membutuhkan selimut, kasur dan tempat berlindung untuk meringankan penderitaannya dalam cuaca yang keras seperti itu.

Sementara penduduk kamp As-Suwayda berbagi cerita memilukan tentang tinggal di tenda darurat dalam suhu dingin”.

Ribuan Pengungsi Yaman Menderita Kedinginan dan Kelaparan

Pengungsi Yaman

Salah satu pengungsi mengatakan, “Saya terkejut melihat enam anak saya berkerumun di tenda kecil berbagi tiga selimut di musim dingin yang begitu keras,” dan menambahkan, “Ini sangat dingin dan lusinan ternak, yang merupakan sumber pendapatan utama kami, telah mati karena kedinginan.”

Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan bahwa situasi kemanusiaan di provinsi Ma’rib semakin diperburuk oleh masuknya pengungsi dari wilayah selatan.

Sementara Dunya Aslam Khan, petugas komunikasi di badan tersebut, mengatakan bahwa “ada peningkatan yang signifikan dalam kebutuhan akan “tempat tinggal, kebutuhan pokok rumah tangga, air dan sanitasi, layanan pendidikan dan perlindungan, terutama bagi anak-anak dan perempuan.”

Agresi Saudi yang terus menerus terhadap Yaman, yang memasuki tahun ketujuh, telah menyebabkan kematian puluhan ribu warga sipil dan perpindahan jutaan orang. Sementara PBB menggambarkan kondisi tragis di Yaman sebagai bencana kemanusiaan terbesar di dunia. (ARN)

Sumber: Al-Maalomah

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: