Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Republik Islam Iran, Laksamana Ali Shamkhani, mengatakan bahwa langkah Israel untuk beroperasi di bawah kedok Komando Pusat AS (CENTCOM) dan normalisasi beberapa negara merupakan indikator berbahaya dari transformasi kawasan.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran (SNSC) Laksamana Muda Ali Shamkhani membuat pernyataan itu dalam pertemuan pada Senin malam (13/12) dengan para duta besar dan kepala misi Iran di negara-negara tetangga.
BACA JUGA:
- Ditekan UEA, Turki Bakal Normalisasi dengan Israel?
- Persatuan Ulama Internasional: Normalisasi dengan Israel Diharamkan Agama
Ia berbicara tentang situasi global saat ini dan dampaknya terhadap posisi strategis kawasan Asia Barat, dan perlunya mengadopsi strategi yang mengarah pada integrasi dan sinergi antar negara-negara di kawasan, terutama hubungan Republik Islam Iran dengan tetangganya.
Shamkhani menunjuk untuk menyelesaikan ketegangan dan bahkan kesalahpahaman, mengembangkan dan memperkuat kerja sama habis-habisan, terutama di bidang ekonomi, pertahanan-keamanan dan kemitraan strategis sebagai salah satu prioritas terpenting dan utama kebijakan luar negeri Iran dalam kaitannya dengan tetangganya.
Sekretaris Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran itu sebagaimana dikutip PressTV, mengatakan kehadiran Israel di kawasan Teluk Persia hanya meningkatkan ketegangan di kawasan. Ini dikarenakan kebijakan Iranofobia rezim Zionis.
Shamkhani menggambarkan eskalasi konfrontasi antara Iran dan rezim Zionis [Israel], relokasi rezim Zionis dari di bawah komando Komando Eropa (EUCOM) ke CENTCOM yang dipimpin AS, proses normalisasi hubungan antara beberapa negara Arab dan rezim Zionis sebagai tanda-tanda berbahaya dari perubahan ini.
Laksamana Ali Shamkhani menekankan bahwa kekalahan AS dan koalisinya di Yaman, persamaan Hizbullah dalam pencegahan (deterensi) dan kebangkitan kekuatan di Gaza merupakan contoh perkembangan penting di kawasan.
Ali Shamkhani menekankan perlunya penerapan strategi, yang akan mengarah pada lebih banyak sinergisme dan konvergensi di antara negara-negara kawasan, terutama antara Iran dan tetangganya. (ARN)
