Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Kantor Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengumumkan pada Hari Selasa (14/12) bahwa seseorang yang berada dalam penerbangan bersama Perdana Menteri Israel itu saat kembali dari Uni Emirat Arab, telah dinyatakan positif COVID-19.
Bennett kembali ke entitas Israel pada hari Senin dari perjalanan dua hari ke negara Teluk Arab. Ini adalah kunjungan pertama oleh pemimpin Israel ke negara yang baru-baru ini menormalkan hubungan dengan entitas tersebut.
BACA JUGA:
- Jelang Pembicaraan Nuklir Iran, Bennett Tebar Ketakutan
- Komentator Israel: Kunjungan Bennett untuk Cegah Pemulihan Hubungan UEA-Iran
Bennett berada dalam karantina tiga hari pada hari Selasa sesuai dengan peraturan Kementerian Kesehatan entitas, yang mengharuskan semua pelancong yang kembali, bahkan mereka yang telah divaksinasi, untuk dikarantina. Kantor perdana menteri sebagaimana dikutip Al-AhedNews mengatakan ia akan menjalani tes virus corona pada hari Rabu, sesuai dengan peraturan kesehatan, dan kemudian mengakhiri karantina jika hasil tesnya negatif.
Bennett dan MbZ
Kantor Bennett tidak merinci siapa orang yang dites positif atau apakah ia juga melakukan tes untuk jenis virus corona Omicron yang baru.
Perjalanan Bennett minggu ini ke UEA dilaksanakan dengan latar belakang pembicaraan nuklir antara 5 kekuatan dunia dan Iran.
Perjalanan itu juga untuk memperkuat perjanjian normalisasi yang ditandatangani oleh entitas “Israel” dan UEA di bawah “Kesepakatan Abraham” yang ditengahi AS. (ARN)
Sebar:
