Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Dina Sulaeman dalam akun Facebooknya memberikan sebuah analisa yang cukup menarik terkait kasus ustadz C*abul Herry Wirawan, Dina menjelaskan kenapa kasus ini baru ramai setelah beberapa bulan? ada yang aneh dalam kasus ini. Berikut penjelasannya:
Menurut Dina Sulaeman, kasus HW (Herry Wirawan) ini kasus kriminal. Dia harus dihukum seberat-beratnya, sebaiknya dikebiri juga. Para korban juga harus diberi perlindungan sebaik-baiknya, disembuhkan traumanya, dll.
BACA JUGA:
- Sebar Fitnah, Media Gelora Dilaporkan ke Bareskrim
- Doyan Seks, Kelakuan Sang Predator Herry Wirawan Mirip ISIS
Demikian juga para “Ustadz”/”Guru” yang melakukan aksi-aksi kejahatan seksual di berbagai lembaga pendidikan lain, semua harus dihukum. Jangan sampai yang viral baru diurus, yang ga viral diem-diem aja. Kasus semacam ini sudah banyak sebelumnya, tapi baru ini yang benar-benar diviralkan.
Nah, pertanyaannya, mengapa kasus ini tiba-tiba diviralkan dan mengapa timing-nya dipilih sekarang (mulai tanggal 9 Desember)?. Padahal sejak 3 November sudah masuk pengadilan, sejak Mei sudah diketahui pihak berwenang?. Saya merasa tahu jawabannya, tapi tidak semua yang diketahui bijak untuk diumbar ke publik.
Yang jelas, isu ini dimanfaatkan oleh beberapa pihak sekaligus, masing-masing punya kepentingan, tapi, sangat mungkin beberapa pihak ini berujung pada “satu” juga.
Salah satu pihak yang sedang memanfaatkan isu ini adalah kelompok Wahabi-Salafi (dan para simpatisannya, yang mungkin merasa bukan Wahabi-Salafi). Mereka inilah yang sejak awal krisis Suriah (akhir 2011) sangat gencar, saling berjejaring dengan organisasi transnasional mereka, untuk menyerang umat Syiah. Suriah dijadikan alasan: lihat tuh Suriah, Syiah membantai Sunni. Mereka sebarkan berbagai hoax (foto palsu, video palsu,dll) untuk dijadikan “argumen”.
BACA JUGA:
- 5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
- Waspada Proyek Ideologi Radikal Wahabi di Sekolah dan Kampus
Kemarahan dan kebencian yang muncul akibat berbagai propaganda hoax mereka, membuat mereka bisa dengan mudah meraih dua tujuan utama:
(1) menggalang dana (logistik untuk “Jihad”), (tapi sebagian diembat sendiri, dilaporkan “untuk biaya operasional”).
(2) menggalang petempur untuk pergi perang ke Suriah
Nah, keberadaan kelompok ini, dimanfaatkan pula oleh kekuatan politik lokal. Karena karakter dasar mereka yang mudah diprovokasi, taat pada apa saja “kata ustadz,” mereka mudah pula digalang untuk dukung ini atau benci itu. Mereka tidak sadar kalau sedang dimanfaatkan belaka oleh berbagai kekuatan politik lokal.
Khusus untuk isu Syiah dan apa kaitannya dengan Suriah, dan apa kaitannya dengan Indonesia, berikut ini penjelasan dari Buya Dr. Arrazi Hasyim. (ARN)
