Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin gerakan perlawanan Ansarullah Yaman, Sayyid Abdul Malik Badreddine al-Houthi, mengecam Arab Saudi karena mengizinkan penerbangan ‘Israel’ melintasi wilayah udaranya saat bepergian ke atau dari Uni Emirat Arab. Ia menekankan bahwa tindakan kontroversial itu dilakukan sementara rezim Riyadh mempertahankan blokade ketat habis-habisan di Yaman.
“Sementara Arab Saudi mempertahankan blokade di wilayah udara Yaman, rezim Riyadh membuka langit kota-kota suci Mekah dan Madinah bagi perdana menteri ‘Israel’ [Naftali Bennett] untuk terbang ke UEA,” kata Sayyid al-Houthi dalam pertemuan dengan beberapa delegasi suku Yaman yang berkunjung di ibu kota Sana’a pada Minggu malam (20/12).
Bennett bertemu dengan penguasa de facto UEA pada 13 Desember. Ia menjadi pejabat Zionis pertama yang secara terbuka mengunjungi negara Teluk itu, lebih dari setahun setelah kedua pihak sepakat untuk menjalin hubungan formal.
UEA adalah yang pertama dari empat negara Arab yang setuju untuk menormalkan hubungan dengan entitas pendudukan ‘Israel’ di bawah kesepakatan yang ditengahi AS pada tahun 2020.
BACA JUGA:
- Tiba di UEA, PM Israel Diterima dengan Sambutan Kehormatan
- Pasukan Yaman Raih Kemajuan di wilayah Jizan, Selatan Saudi
Menurut AlAhed, dalam sambutannya, Sayyid al-Houthi juga memuji pertemuan di antara suku-suku Yaman dan mengatakan pertemuan semacam itu akan membantu mempererat hubungan di antara semua lapisan masyarakat dalam menghadapi perang Saudi.
Ia menggarisbawahi bahwa persaudaraan dan pengertian di antara rakyat Yaman harus dipromosikan dan mereka yang mengejar plot yang memecah belah harus dihindari dan diabaikan. (ARN)
