Israel, ARRAHMAHNEWS.COM – Media Israel mengatakan bahwa “selama beberapa minggu, Gedung Putih tidak menanggapi permintaan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk mengadakan percakapan telepon dengan Presiden AS Joe Biden.”
The Times of Israel mengutip Channel 13 melaporkan bahwa selama beberapa minggu Gedung Putih tidak menanggapi permintaan Perdana Menteri Israel Naftali Bennett untuk mengadakan percakapan telepon dengan Presiden AS Joe Biden.
“Banyak yang bertanya-tanya tentang bagaimana mungkin pada puncak pembicaraan nuklir antara negara-negara yang didampingi oleh Amerika Serikat versus Iran, tidak ada percakapan telepon antara Perdana Menteri Israel dan Presiden Amerika Serikat?” ujar koresponden politik untuk “Saluran 13” Israel, Sefi Ovadia.
“Ini terjadi meski faktanya Israel memiliki ketidakpuasan dan ada banyak ketakutan dari negosiasi ini.” katanya melanjutkan.
BACA JUGA:
- Bennett: Israel Berada Diambang Keadaan Darurat
- Israel Hasut AS Agar Tinggalkan Kesepakatan Nuklir Iran
Ovadia merujuk pada “panggilan kejam” yang terjadi antara Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken dan presiden Bennett, ketika yang Bennett meminta “untuk berbicara dengannya tentang masalah Iran, tetapi Blinken mengangkat masalah konstruksi di daerah Atarot,” mencatat bahwa “Amerika memprotes setiap kali rencana bangunan di belakang garis hijau diterbitkan.”
Menurut media Israel tersebut, saat ini penasihat keamanan nasional Biden, Jake Sullivan, berada di Israel dan bertemu malam tadi dengan Presiden Herzog dan besok dengan Bennett.”
Sumber politik media itu memperkirakan bahwa setelah akhir kunjungan ini, panggilan akan dilakukan. Namun, bagaimanapun adalah penting untuk dicatat bagaimana bisa selama berminggu-minggu Perdana Menteri Israel meminta untuk berbicara dengan presiden Amerika tetapi tidak ditanggapi.
Patut dicatat bahwa selama negosiasi Wina baru-baru ini, terungkap bahwa ada perbedaan posisi antara “Israel” dan Amerika Serikat mengenai Iran. (ARN)
Sebar:
