Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Pemimpin Revolusi Islam Iran, Ayatollah Sayed Ali Khamenei mengeluarkan pesan belasungkawa atas meninggalnya duta besar Iran untuk Sana’a, Hassan Irloo, baru-baru ini. Ia meninggal karena komplikasi COVID-19 yang terlambat mendapat penanganan akibat blokade Saudi.
Dalam pesan hari Rabu (22/12), Ayatollah Khamenei menyebut meninggalnya Irloo dengan kesyahidan, menyebutnya sebagai “utusan yang efisien.”
“Rekam jejaknya (Irloo) yang gemilang menampilkan kumpulan perjuangan politik, upaya diplomatik, dan aktivisme sosial,” bunyi pesan itu.
Utusan itu awal pekan ini telah dipulangkan dari Yaman untuk menerima perawatan di negaranya. Namun, beberapa pejabat Arab Saudi, yang telah mengepung dan memerangi Yaman secara habis-habisan sejak 2015, telah menunda kepulangannya.
BACA JUGA:
- Dipulangkan karena Covid, Duta Besar Iran untuk Yaman Meninggal Dunia
- Houthi: Penargetan Bandara Sana’a Bukti Palsunya Klaim Damai Saudi
Padahal pejabat Iran tersebut sudah menderita luka yang dideritanya akibat serangan perang kimia selama perang yang dilancarkan mantan diktator Irak Saddam Hussein melawan Iran dari 1980 hingga 1988. Membuat kasus sakit yang dialaminya lebih mendesak.
Sebelumnya, Hisham Sharaf Abdullah, menteri luar negeri Pemerintah Keselamatan Nasional Yaman, juga menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Irloo, menggambarkan mantan utusan itu sebagai “pahlawan.”
Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian mengatakan pada Hari Selasa bahwa beberapa badan eksekutif di Riyadh harus disalahkan atas keterlambatan dalam mengizinkan kepulangan mendiang duta besar Iran untuk Yaman. Menambahkan bahwa Teheran akan mengajukan protes resmi atas penundaan ini sesuai dengan hukum internasional. (ARN)
