Amerika

Fatah: Kami Tak Tolerir Satupun Tentara AS Tinggal di Irak

Irak, ARRAHMAHNEWS.COM Aliansi Fatah di Parlemen Irak menegaskan seruan penarikan pasukan Amerika dari tanah Irak, dengan mengatakan partai politik itu menentang kehadiran tentara Amerika di negara Arab itu dengan dalih apa pun.

Hadi al-Ameri, kepala koalisi politik Fatah, mengatakan pada hari Sabtu bahwa penarikan semua pasukan tempur Amerika dari Irak adalah “tujuan yang tidak dapat dinegosiasikan”.

BACA JUGA:

Ia menyatakan bahwa tinggalnya tentara Amerika di Irak dengan kedok misi pelatihan atau penasehat tidak dapat diterima, dan berkata, “Kedaulatan kami adalah garis merah”.

Fatah: Kami Tak Tolerir Satupun Tentara AS Tinggal di Irak

Aliansi Fatah

“Pesan saya jelas bagi pasukan AS dan pemerintah Irak,” katanya. “Anda harus melaksanakan apa yang telah disepakati. Kami tidak menerima manipulasi, penipuan, atau perubahan misi apapun”, tambahnya, seperti dilansir FNA.

“Jika pasukan AS memilih untuk tetap di Irak, mereka harus menanggung konsekuensi dari keputusan yang salah ini… Kami tidak menoleransi bahkan satu tentara asingpun, baik di pangkalan Ain al-Assad maupun di al-Harir, baik untuk pelatihan maupun untuk [memberi ] nasihat.”

Ameri mengatakan jika pemerintah Irak membutuhkan pelatih dan penasihat militer, pemerintah harus menyusun kontrak yang menjelaskan “keberadaan, jumlah, dan tugas” mereka.

Pasukan pendudukan Amerika diharuskan meninggalkan Irak berdasarkan resolusi yang disahkan oleh parlemen negara Arab itu pada 5 Januari 2020.

Namun, Washington mengabaikan perintah penarikan pasukan dan justru menargetkan kelompok-kelompok perlawanan dari waktu ke waktu.

BACA JUGA:

Pada bulan Juli lalu, Washington dan Baghdad mencapai kesepakatan tentang penarikan militer Amerika, di mana AS akan mempertahankan pasukannya di tanah Irak dengan kedok memberikan bantuan penasihat kepada militer Irak.

Pada hari Senin, juru bicara Komando Operasi Gabungan Irak mengatakan pasukan tempur Amerika telah sepenuhnya ditarik keluar dari pangkalan udara Ain al-Assad di Provinsi al-Anbar dan hanya pasukan penasehat yang tersisa di sana.

Mayor Jenderal Tahsin al-Khafaji juga mengatakan bahwa dalam beberapa hari mendatang, delegasi keamanan Irak juga akan memasuki pangkalan al-Harir di provinsi Erbil untuk menemani pasukan AS yang akan keluar dari pangkalan tersebut. (ARN)

Comments
To Top
%d blogger menyukai ini: