Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Negosiator utama Iran, Ali Bagheri Kani, mengatakan bahwa dicapainya kesepakatan tentang penghapusan sanksi yang dikenakan pada negara itu, adalah kunci keberhasilan pembicaraan Wina.
“Hampir semua perwakilan negara peserta telah menggarisbawahi prioritas penghapusan sanksi ilegal terhadap Iran,” kata Kani mengatakan kepada wartawan. Ia mengacu pada putaran baru pembicaraan Wina yang diadakan pada Senin malam di Coburg Hotel, seperti dilansir MNA.
BACA JUGA:
- E3 Terima Proposal Iran Sebagai Dasar Pembicaraan Wina
- Iran: Ada Kemajuan di Negosiasi Wina, Kesepakatan Segera Tercapai
“Telah disepakati bahwa penghapusan sanksi dimasukkan dalam agenda pertemuan para ahli dan pertemuan bersama antara Iran dan P4+1,” tambahnya.
Menurut Bagheri Kani, para delegasi telah sepakat untuk mempertimbangkan dua pertimbangan utama Iran, yaitu verifikasi penghapusan sanksi, dan jaminan untuk itu dalam masalah penghapusan sanksi.
Bagheri Kani menjelaskan bahwa Republik Islam Iran menegaskan jika kesepakatan tercapai, pihak yang melanggar kesepakatan, yaitu AS, harus terlebih dahulu mencabut sanksi dan kemudian melakukan aksi nuklir dalam kerangka kesepakatan JCPOA, setelah Iran memverifikasi penghapusan sanksi itu.
“Verifikasi pada dasarnya telah diterima oleh pihak lain,” kata negosiator utama Iran itu, tetapi mekanisme, kerangka kerja, dan tindakan akan dibahas pada hari Selasa bersama dengan “permintaan yang sah” oleh Iran bahwa pihak lain harus membuat jaminan bahwa AS tidak akan lagi melanggar kesepakatan, dan secara ilegal menjatuhkan sanksi lebih lanjut.
Menurut diplomat Iran itu, sanksi keuangan dan perbankan akan dibahas dalam pertemuan dua hari ke depan.
Bagheri Kani menekankan bahwa mencapai kesepakatan tentang penghapusan sanksi yang dikenakan pada negara itu adalah kunci keberhasilan pembicaraan Wina.
Ditanya apakah pembicaraan dapat menghasilkan kesepakatan pada akhir Januari 2022 seperti yang diklaim oleh perwakilan China, ia mengatakan bahwa ini tergantung pada keseriusan pihak lain, karena kesepakatan dapat dicapai lebih cepat jika pihak lain lebih siap untuk menghapus sanksi dan menerima mekanisme yang diusulkan Iran dalam hal ini. (ARN)