Tel Aviv, ARRAHMAHNEWS.COM – Pasca agresi Israel yang menargetkan pelabuhan Latakia di barat Suriah pada hari Selasa (28/12/2021), Perdana Menteri Israel Naftali Bennett mengatakan bahwa “selama 30 tahun, Iran telah mengepung Israel seperti cincin rudal, dan dalam dekade terakhir mereka membiarkan Hizbullah mempersenjatai diri dengan lebih dari 100.000 rudal.”
Seperti yang dikatakan Bennett dalam hal ini, “Kami ingin ini dipukul mundur, mereka tidak perlu mencari apa pun di sini. Sebagai imbalannya, kami harus mencegah Iran mengakses atau memiliki senjata nuklir selamanya.”
BACA JUGA:
- Kepala Rabi Ingin Bangun Kehadiran Yahudi di Arab Saudi
- Ancaman Keras Jendral Iran: Jangan Uji Kekuatan Kami
Bennett menyinggung pembicaraan nuklir Iran dengan negara-negara besar di Wina, mengatakan “Kami bukan pihak dalam kesepakatan di Wina. Jika itu terjadi, saya dapat mengatakan kami memiliki sistem hubungan yang sangat baik dengan pemerintah AS.”
Bennett dan Pejabat Israel
Mengenai laporan bahwa Presiden AS Joe Biden tidak menanggapi panggilan Bennett yang terakhir, ia mengatakan, “Amerika menanggapi. Ini adalah berita palsu.”
Dia juga mengatakan bahwa “Israel tidak akan secara otomatis menentang kesepakatan nuklir dengan Iran, tetapi negara-negara besar harus mengambil posisi yang lebih tegas”.
“Israel lebih memilih pendekatan yang lebih berorientasi pada hasil, tentu saja bisa ada kesepakatan yang baik. Kami tahu kriterianya. Apakah ini yang diharapkan terjadi sekarang dalam keadaan saat ini? Tidak, karena harus ada posisi yang lebih tegas.” (ARN)
Sumber: Al-Mayadeen
Sebar:
