Arab Saudi, ARRAHMAHNEWS.COM – Sejumlah pangeran Saudi, termasuk dua putra raja sebelumnya, Raja Abdullah, tetap ditahan, New York Times melaporkan.
Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Minggu, NYT mengatakan bahwa mantan putra mahkota Saudi Mohammed bin Nayef adalah salah satu tokoh terkemuka yang tetap ditahan.
BACA JUGA:
- Serangan Rudal Yaman Tewaskan 130 Tentara Bayaran UEA
- Dalam Seminggu Dua Drone UEA Ditembak Jatuh Yaman
NYT mengatakan bahwa putri Saudi, Basmah binti Saud, dibebaskan pada hari Kamis lalu hampir tiga tahun setelah dipenjara, dan menegaskan bahwa dia termasuk di antara sejumlah aktivis Saudi terkemuka, pembangkang dan anggota keluarga kerajaan yang dipenjara atau di bawah tahanan rumah selama kebangkitan Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Kembali ke Bin Nayef, harian itu mengatakan bahwa setelah Mohammed bin Salman menggulingkan mantan putra mahkota, ia menempatkannya di bawah tahanan rumah hingga 2020. Pada Maret 2020, bin Nayef ditangkap dan ditahan.
Pada awal penahanannya, Mohammed bin Nayef ditahan di sel isolasi, dilarang tidur dan digantung terbalik di pergelangan kakinya, tulis NYT, menurut dua orang yang diberi pengarahan tentang situasinya, yang berbicara dengan syarat anonim karena sensitivitas masalah ini.
Musim gugur yang lalu, Bin Nayef dipindahkan ke sebuah vila di dalam kompleks yang mengelilingi Istana Raja Al-Yamamah di Riyadh, tempat ia tinggal, kata orang-orang, seperti dikutip oleh harian tersebut.
Mohammed bin Nayef disimpan sendiri tanpa televisi atau perangkat elektronik lainnya dan hanya menerima kunjungan terbatas dari keluarganya, kata orang-orang, menurut NYT. Dia tampaknya menderita kerusakan permanen pada pergelangan kakinya akibat tidak mendapat perawatan selama di tahanan dan tidak bisa berjalan tanpa tongkat. (ARN)
