Amerika, ARRAHMAHNEWS.COM – Serangan Houthi Ansarullah ke Uni Emirat Arab pada hari Senin memamerkan kemajuan militer yang dibuat oleh pasukan Yaman dalam beberapa tahun terakhir. Agresi rudal dan drone Yaman di Abu Dhabi merupakan tampilan paling nyata dari kemajuan militer dalam menghadapi perang yang dipimpin Saudi, tulis Wall Street Journal dalam sebuah laporan.
Laporan itu muncul sehari setelah pasukan pertahanan Yaman melancarkan serangan balasan terbaru terhadap Abu Dhabi dan Arab Saudi.
BACA JUGA:
- Aktivis Saudi Ingatkan UEA untuk Angkat Kaki dari Yaman
- UEA Jatuh ke dalam Perangkap Amerika, Israel dan Saudi
Pasukan Yaman “telah menyerang UEA sebelumnya, tetapi ini adalah pertama kalinya Emirat mengakuinya,” tulis harian AS.
Serangan itu menunjukkan bagaimana pasukan Yaman menjadi berani dalam menyerang anggota koalisi yang dipimpin Saudi setelah muncul lebih kuat dari perang Saudi selama bertahun-tahun, WSJ menambahkan.
Dengan agresi ke bandara Abu Dhabi dan fasilitas minyak, Yaman seolah-olah membalas peran intensif UEA yang mendukung koalisi pimpinan Saudi dalam perang di Yaman.
Serangan balasan Yaman adalah tampilan kemajuan militer yang dibuat oleh pasukan “yang kurang dari satu dekade lalu mengandalkan senapan mesin dan peluncur roket.”
Sekarang, mereka bisa mencapai target hingga “1.000 mil (1.600 kilometer) dari pegunungan Yaman,” kata surat kabar itu.
BACA JUGA:
- Pertempuran di Marib dan Shabwah Hingga Uni Emirat Arab
- Operasi “Badai Yaman” Porak-porandakan Emirat
Kerajaan Saudi dan beberapa sekutunya, terutama Emirat, telah menyerang negara termiskin di dunia Arab sejak Maret 2015, dalam upaya gagal untuk mengubah struktur kekuasaannya demi mantan pejabatnya yang bersekutu dengan Riyadh.
Pada awal perang, kata WSJ, pasukan Yaman hanya dilengkapi dengan persenjataan ringan, seperti peluncur roket dan granat.
Menurut laporan rahasia Dewan Keamanan PBB, yang dilihat oleh WSJ, Yaman “telah mengembangkan kemampuan untuk membuat pesawat tak berawak, rudal jarak pendek, dan senjata lain dengan menggunakan bahan seperti mesin dan elektronik yang mereka beli secara lokal….”
Menggambarkan serangan balasan pada hari Senin kemarin, secara lebih rinci, WSJ mengutip penyelidikan awal Emirat yang mengatakan bahwa serangan balasan itu melibatkan “drone, rudal jelajah, dan rudal balistik,” serta mengutip pejabat Saudi yang mengatakan bahwa pasukan Yaman telah menargetkan kerajaan dengan “sembilan drone.” (ARN)
