Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Aksi brutal jet-jet tempur Arab Saudi membombardir rumah-rumah di kota Hodeidah di barat Yaman dan sebuah pusat penahanan di Sa’ada utara, dengan laporan awal menyebutkan korban tewas dan terluka lebih dari 180 orang.
Di Sa’ada, pesawat tempur Saudi menyerang pusat penahanan sementara, menyebabkan setidaknya 180 orang, termasuk migran Afrika, tewas atau terluka. TV al-Masirah yang melaporkan hal ini menunjukkan rekaman mereka yang terluka di rumah sakit al-Jamhuri di Sa’ada.
BACA JUGA:
- Dewan Syura Yaman: Kejahatan Saudi Akan Dapat Balasan
- Organisasi Kemanusiaan Kutuk Pembantaian Saudi di Yaman
Seorang koresponden televisi al-Mayadeen Lebanon di Yaman mengatakan 62 mayat telah ditarik keluar dari bawah reruntuhan.
“Rumah sakit penuh dengan jasad para martir dan yang terluka, dan kami sangat membutuhkan obat-obatan serta peralatan medis,” kata Gubernur Sa’ada Mohammed Jaber Awad. “Banyak organisasi internasional sebelumnya telah mengunjungi penjara tersebut”.
Sementara itu, di Hodeidah, setidaknya enam warga sipil tewas dan 18 lainnya terluka setelah jet Saudi membom daerah pemukiman pada Jumat pagi.
“Mereka menyerang pusat komunikasi di kota itu sekitar 145 km barat daya ibu kota Sana’a,” kata direktur kantor kesehatan provinsi Ali al-Ahdal kepada televisi Yaman al-Masirah. Akibatnya, sebuah bangunan tiga lantai rata dengan tanah.
Televisi ini merilis rekaman bagaimana orang-orang yang menggali puing-puing untuk mencari mayat dimana suara tembakan terdengar. Para pekerja bantuan terlihat membantu mereka yang berlumuran darah.
Pihak berwenang setempat terus mencari kemungkinan korban selamat dan menemukan mayat para korban yang sebagian besar adalah anak-anak yang bermain di dekat gedung.
BACA JUGA:
- Hizbullah Kutuk Pembantaian Saudi di Penjara Yaman
- Kisah Lelaki Penghancur Kekhalifahan Teroris ISIS
Sebuah sumber mengatakan penerbangan yang tak henti-hentinya oleh pesawat Saudi menghambat upaya penyelamatan.
Internet mati
Serangan udara itu juga membuat Yaman berada dalam posisi tak bisa dijangkau internet (offline) karena negara yang dilanda perang itu kehilangan koneksi ke internet secara nasional.
NetBlocks mengatakan gangguan itu dimulai sekitar pukul 1 pagi waktu setempat dan mempengaruhi TeleYemen, perusahaan monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara tersebut.
Yaman “di tengah pemadaman internet skala nasional setelah serangan udara di gedung telekomunikasi,” lapor NetBlocks, tanpa memberi rincian lebih lanjut.
Pusat Analisis Data Internet Terapan yang berbasis di San Diego dan perusahaan internet CloudFlare yang berbasis di San Francisco itu juga mencatat pemadaman nasional yang mempengaruhi Yaman dimulai di sekitar waktu yang sama. (ARN)
Sumber: PressTV
