Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) dalam sebuah pernyataan bias, mengecam serangan balasan Yaman atas pembantaian mengerikan koalisi pimpinan Saudi di negara termiskin di semenanjung Arab itu.
“Anggota Dewan Keamanan menyatakan simpati dan belasungkawa terdalam mereka kepada keluarga para korban serangan Yaman”, bunyi pernyataan tersebut, mengabaikan pembantaian Saudi yang menewaskan puluhan warga Yaman baru baru ini.
BACA JUGA:
- Brutal! Jet Tempur Saudi Bombardir Penjara Yaman, Ratusan Orang Tewas
- Organisasi Kemanusiaan Kutuk Pembantaian Saudi di Yaman
“Anggota Dewan Keamanan menegaskan kembali bahwa setiap tindakan ‘terorisme’ adalah kriminal dan tidak dapat dibenarkan,” tambah pernyataan itu.
Sumber Yaman melaporkan bahwa koalisi Saudi melakukan pembantaian brutal dengan membombardir sebuah penjara di provinsi barat laut Sa’ada, pada hari Jum’at (21/01).
“Jet tempur Saudi menargetkan penjara sementara di Sa’ada, menewaskan atau melukai lebih dari seratus orang,” lapor TV Al-Masirah mengutip sumber.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa setidaknya 150 orang telah dilarikan ke rumah sakit di Sa’ada termasuk para syuhada.
Sekitar 2.500 orang dilaporkan berada di penjara saat operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan lusinan dilaporkan masih berada di bawah reruntuhan.
BACA JUGA:
- Hizbullah Kutuk Pembantaian Saudi di Penjara Yaman
- Dewan Syura Yaman: Kejahatan Saudi Akan Dapat Balasan
Sementara itu, negara miskin di negara Arab itu telah kehilangan koneksi internet secara nasional setelah serangan udara yang dipimpin Saudi menargetkan sebuah situs di kota Hodeidah yang diperebutkan, membuat negara yang dilanda perang itu tidak bisa dijangkau dengan internet (offline).
Gangguan itu dimulai sekitar pukul 01:00 (waktu setempat) pada hari Jumat dan mempengaruhi TeleYemen, monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara itu, kata kelompok advokasi NetBlocks.
Yaman “berada dalam pemadaman internet skala nasional setelah serangan udara di sebuah gedung telekomunikasi,” lapor NetBlocks, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Yaman sejak Maret 2015 telah berada di bawah agresi brutal oleh koalisi pimpinan Saudi. Ratusan ribu warga Yaman tewas dan terluka dalam berbagai serangan koalisi yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abdrabbuh Mansour Hadi.
Sementara itu, Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. (ARN)
Sumber: Al-Manar
