Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Jenderal Yahya Saree, memperingatkan perusahaan-perusahaan asing untuk meninggalkan UEA karena negara itu akan terus menjadi negara yang tidak aman selama masih melakukan agresi di Yaman.
Dalam sebuah cuitan yang diposting sehubungan dengan pembantaian baru-baru ini yang dilakukan oleh agresi Saudi-UEA terhadap Yaman, Jenderal Saree menegaskan bahwa perusahaan-perusahaan asing itu berinvestasi di negara yang tidak aman.
BACA JUGA:
- Dewan Syura Yaman: Kejahatan Saudi Akan Dapat Balasan
- Kisah Lelaki Penghancur Kekhalifahan Teroris ISIS
“Setelah kejahatan yang dilakukan oleh agresi AS-Saudi-UEA hari ini terhadap Yaman, kami menyarankan perusahaan asing di Emirates untuk pergi karena mereka berinvestasi di negara yang tidak aman selama penguasa negara ini melanjutkan agresi mereka terhadap Yaman,” dalam cuitannya.
بعد المجازر التي ارتكبها طيران العدوان السعودي الأمريكي الإماراتي اليوم بحق شعبنا العزيز، ننصح الشركات الأجنبية في دويلة الإمارات بالمغادرة كونهم يستثمرون في دويلة غير آمنة طالما وحكام هذه الدويلة مستمرون في العدوان على بلدنا.
— العميد يحيى سريع (@army21ye) January 21, 2022
Sumber Yaman melaporkan bahwa koalisi Saudi melakukan pembantaian brutal dengan membombardir sebuah penjara di provinsi barat laut Saada, pada hari Jum’at (21/01).
“Jet tempur Saudi menargetkan penjara sementara di Saada, menewaskan atau melukai lebih dari seratus orang,” lapor TV Al-Massirah mengutip sumber.
Sumber-sumber lokal melaporkan bahwa setidaknya 150 orang telah dilarikan ke rumah sakit di Saada termasuk para syuhada.
Sekitar 2.500 orang dilaporkan berada di penjara saat operasi penyelamatan sedang berlangsung, dengan lusinan dilaporkan masih berada di bawah reruntuhan.
Sementara itu, negara miskin di negara Arab itu telah kehilangan koneksi internet secara nasional setelah serangan udara yang dipimpin Saudi menargetkan sebuah situs di kota Hodeida yang diperebutkan, membuat negara yang dilanda perang itu tidak bisa dijangkau dengan internet (offline).
BACA JUGA:
- Atwan: Emirat Tak Punya Pilihan Kecuali Mundur dari Yaman
- WSJ: Serangan Akurat ke UEA Bukti Kecanggihan Rudal Yaman
Gangguan itu dimulai sekitar pukul 01:00 (waktu setempat) pada hari Jumat dan mempengaruhi TeleYemen, monopoli milik negara yang mengontrol akses internet di negara itu, kata kelompok advokasi NetBlocks.
Yaman “berada dalam pemadaman internet skala nasional setelah serangan udara di sebuah gedung telekomunikasi,” lapor NetBlocks, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Yaman sejak Maret 2015 telah berada di bawah agresi brutal oleh koalisi pimpinan Saudi. Ratusan ribu warga Yaman tewas dan terluka dalam berbagai serangan koalisi yang dipimpin Saudi, dengan sebagian besar dari mereka adalah warga sipil.
Koalisi juga telah memberlakukan blokade di pelabuhan dan bandara negara miskin itu sebagai bagian dari agresinya yang bertujuan untuk memulihkan kekuasaan mantan presiden buronan Abdrabbuh Mansour Hadi.
Sementara itu, Yaman adalah rumah bagi krisis kemanusiaan terbesar di dunia, dengan setidaknya 7 juta orang di ambang kelaparan dan ratusan ribu menderita kolera. (ARN)
Sumber: Al-Manar
