Yaman, ARRAHMAHNEWS.COM – Inilah fakta betapa stresnya pasukan kaolisi Saudi melawan tentara sarung Yaman, hal itu diungkapkan oleh juru bicara gerakan perlawanan Ansarullah Yaman mengatakan bahwa serangan udara mematikan yang dilakukan oleh koalisi militer pimpinan Saudi terhadap Yaman menunjukkan kebangkrutan koalisi dalam menghadapi perlawanan Yaman.
Mohammed Abdul-Salam mengatakan negara-negara yang memulai perang di Yaman pada Maret 2015 masih mempertahankan ilusi hari pertama perang.
BACA JUGA:
- Shabwah Kuburan Baru Tentara Bayaran Saudi di Yaman
- Haikal Hassan Diusir Warga Malang, Denny Siregar: Orang Itu Ular
Ia mengatakan serangan mereka baru-baru ini di Yaman menunjukkan kegagalan mereka untuk mencapai tujuan politik dan militer mereka.

Arab Saudi melancarkan perang di Yaman pada Maret 2015, memimpin kampanye militer yang terdiri dari sekutu regionalnya, termasuk Uni Emirat Arab (UEA).
Melalui perangnya, Riyadh berusaha untuk menghancurkan gerakan Ansarullah yang populer dan mendapatkan kembali Yaman sebagai pionnya dengan mengangkat kembali mantan presiden Abd Rabbuh Mansur Hadi.
Kerajaan memperkirakan pada awal perang bahwa merena akan keluar sebagai pemenang hanya dalam beberapa minggu.
BACA JUGA:
- Sekjen PBB Kutuk Agresi Brutal Koalisi Saudi di Saada, Yaman
- Brutal! Jet Tempur Saudi Bombardir Penjara Yaman, Ratusan Orang Tewas
“Koalisi telah mencapai klimaks kebangkrutan, dan tindakan ini adalah hasil dari fakta bahwa mereka dikalahkan di lapangan dan mereka ingin menebus kegagalan ini dengan mengebom warga sipil, tahanan, tempat umum, dan pusat komunikasi,” kata Abdul -Salam sebagaimana dikutip PressTV.
Jet-jet tempur koalisi pada Jumat pagi menggempur sebuah pusat penahanan di provinsi Sa’ada, menewaskan lebih dari 80 orang dan melukai ratusan lainnya, dengan laporan mengatakan bahwa jumlah korban tewas diperkirakan akan meningkat karena banyak dari mereka yang terluka parah. (ARN)