Jakarta, ARRAHMAHNEWS.COM – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengungkapkan temuan akan ancaman kelompok terorisme yang mampu menyusup ke institusi pemerintah. Salah satunya di institusi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
“Kemudian serangan teror terhadap simbol simbol negara pemanfaatan platform medsos baru dan ancaman infiltrasi jaringan teror ke institusi pemerintah”, kata Kepala BNPT Komjen (Pol) Boy Rafli Amar dalam rapat kerja bersama Komisi III DPR RI, Selasa (25/1/2022).
BACA JUGA:
- 5 Strategi Licik Kelompok Radikal untuk Hancurkan Indonesia
- Terduga Teroris di Bekasi Bekerja di BUMN
Mantan Kapolda Papua ini melanjutkan, bahwa kelompok terorisme ini berupaya dapat mempengaruhi pegawai di BUMN untuk mendapatkan dukungan.
Menurutnya, kelompok terorisme ini mengincar sumber daya yang dimiliki oleh negara.
Namun Boy tidak membeberkan secara spesifik sumber daya apa yang dimaksudnya.
“Karena strategi mereka juga sepertinya ingin mencoba mendapatkan dukungan dari unsur-unsur yang bekerja di sektor pemerintahan termasuk di Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bisa saja mereka ingin memanfaatkan sumber daya yang dimiliki oleh negara,” terangnya.
Oleh karena itu, kata dia, BNPT berupaya mencegah penyusupan kelompok terorisme di institusi pemerintah ini melalui penguatan jiwa.
BACA JUGA:
- Yusuf Muhammad: Masjid BUMN Undang Rahmat Baequni Penceramah Pro-ISIS, HTI dan Penyebar Hoaks
- Jika Polisi Tidak Segera Tangkap Edy Mulyadi Cs, 69 Ormas Kaltim Akan Jemput Paksa
Hal ini diterapkan di sektor pemerintahan dan BUMN.
“Upaya pencegahan jiwa kita laksanakan bersama kepada mereka-mereka yang berada di sektor pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara,” pungkasnya. (ARN)
Artikel Ini telah dimuat di CNNIndonesia