Iran, ARRAHMAHNEWS.COM – Presiden Iran Ebrahim Raisi mengatakan bahwa Iran telah menunjukkan keinginan dan keseriusannya dalam mencapai kesepakatan dalam Pembicaraan Wina. Ia mencatat bahwa dalam konteks ini, pihak lawan harus melakukan upaya mengakhiri embargo, memastikannya, dan mengamankan jaminan atasnya.
Dalam panggilan telepon dengan rekannya dari Prancis, Emmanuel Macron, Raisi menambahkan bahwa “setiap upaya yang dilakukan oleh pihak lain harus meliputi pencabutan sanksi, memastikannya, dan mengamankan jaminannya. Ia menunjukkan bahwa Washington sendiri mengakui “kegagalan kebijakan tekanan maksimum..”
BACA JUGA:
- Abdollahian: Di Wina, Iran Tuntut Jaminan Tak Ada Lagi Sanksi Baru
- E3 Terima Proposal Iran Sebagai Dasar Pembicaraan Wina
Lebih lanjut, Raisi menegaskan keseriusan Teheran dalam mencapai kesepakatan yang berkelanjutan.
Ia menilai bahwa “stabilitas dan keamanan regional hanya dapat dicapai melalui sarana di dalam kawasan, dan bukan melalui intervensi asing”.
Raisi, dalam panggilan telepon itu juga meminta masyarakat internasional untuk “mengatasi krisis kemanusiaan di Yaman dan untuk mencabut pengepungan yang dikenakan pada rakyat Yaman.”
Keduanya membahas isu-isu regional, negosiasi nuklir di Wina, pencabutan sanksi terhadap Iran, serta situasi di Lebanon. Selain itu, mereka membahas cara untuk memperkuat hubungan kedua negara.
Sebelumnya pada Hari Jumat, koresponden Al Mayadeen di Wina melaporkan bahwa pembicaraan Wina, yang berada di putaran kedelapan akan berhenti selama beberapa hari untuk memberi jalan bagi konsultasi antara delegasi. Menurut sumber Iran yang dekat dengan delegasi negosiasi, pembicaraan akan dilanjutkan minggu depan. (ARN)
Sumber: AlMayadeen
