Amerika Serikat, ARRAHMAHNEWS.COM – Sebuah laporan memperingatkan bahwa sanksi yang akan Amerika jatuhkan terhadap Rusia atas krisis Ukraina, dapat menyebabkan inflasi tinggi dan bentuk lain dari resesi ekonomi yang akan mempengaruhi tidak hanya Rusia tetapi seluruh sistem keuangan global.
Tanggapan “cepat dan keras” yang diperingatkan oleh pejabat AS jika terjadi invasi Rusia ke Ukraina “dapat mengguncang ekonomi utama, terutama di Eropa, dan bahkan mengancam stabilitas sistem keuangan global,” lapor The New York Times melaporkan pada Minggu, dengan mengutip analis.
BACA JUGA:
- Putin: Rusia Sanggup Atasi Sanksi yang Dijatuhkan Atasnya
- Rusia-Iran: AS Hapus Sanksi Cara Selesaikan Negoisasi
Menurut laporan surat kabar itu, kekhawatiran ini muncul di tengah ancaman tanpa henti Washington untuk melepaskan langkah-langkah ekonomi yang membakar terhadap Moskow, “termasuk sanksi terhadap bank dan lembaga keuangan terbesarnya, dengan cara yang pasti akan mempengaruhi kehidupan sehari-hari di Rusia”.
“Beberapa analis juga memperingatkan potensi spiral eskalasi. Rusia mungkin membalas terhadap pukulan ekonomi dengan memotong pengiriman gas alam ke Eropa atau dengan meningkatkan serangan siber terhadap infrastruktur Amerika dan Eropa,” bunyi laporan tersebut lebih lanjut.
“Moskow dapat melakukan serangan siber baru terhadap Amerika Serikat dan raksasa keuangan Amerika,” tambah harian itu, mengutip mantan pejabat Departemen Luar Negeri Samuel Charap, yang sekarang menjadi analis di kontraktor dan think tank utama pemerintah AS, RAND Corporation.
“Kita memburu bank besar mereka,” kata Charap, “mereka kemungkinan akan meburu bank kita. (juga)”
BACA JUGA:
- Kremlin: Rusia Bisa Putus Hubungan Jika AS Sanksi Putin
- Lavrov: Rusia Dukung Pencabutan Sanksi AS atas Iran
Departemen Keamanan Dalam Negeri AS mengeluarkan buletin akhir pekan lalu yang memperingatkan “pembalasan dunia maya” Rusia.
Namun, banyak ahli percaya bahwa sanksi paling berani terhadap industri keuangan Rusia, jika diberlakukan, dapat menimbulkan kerugian yang berarti.
Sebagai tanda meningkatnya keseriusan, harian itu menambahkan, “pejabat dari Dewan Keamanan Nasional telah berbicara dengan para eksekutif dari beberapa bank terbesar di Wall Street, termasuk Goldman Sachs, Citigroup, JPMorgan Chase dan Bank of America, tentang stabilitas sistem keuangan global setelah potensi sanksi.”
Bank Sentral Eropa juga memperingatkan pemberi pinjaman bank ke Rusia tentang risiko jika Amerika Serikat menjatuhkan sanksi dan telah bertanya tentang volume pinjaman mereka.
Untuk saat ini, menurut laporan itu, para pejabat Amerika tidak mempertimbangkan sanksi langsung terhadap ekonomi dasar Rusia, yaitu ekspor minyak dan gas.
Negara-negara Eropa bergantung pada gas alam dari Rusia, dan beberapa sekutu AS, terutama Jerman, lebih memilih agar Washington tidak mengganggu industri energi Rusia. (ARN)
